Dallas (Antara Babel) - Dua orang bersenjata memuntahkan senjata di
sebuah pameran seni di Garland, Texas, yang diadakan satu kelompok anti
Islam dan memamerkan karikatur Nabi Muhammad. Keduanya ditembak mati
polisi di tempat kejadian perkara, kata para pejabat dan polisi seperti
dikutip Reuters.
Penembakan itu terjadi sebelum pukul 7 malam di lahan parkir Curtis Culwell Center di Garland, Dallas timur laut.
Polisi
mengaku tidak bisa cepat mengidentifikasi identitas kedua pria
bersenjata atau apakah mereka berkaitan dengan kritik terhadap acara
yang disebut sebagai anti-Islam itu.
"Saya tidak tahu siapa mereka, kecuali mereka telah mati dan di jalan," kata juru bicara polisi Joe Harn kepada Reuters.
Sebagai pencegahan, polisi menyelidiki kendaran para tersangka apakah dimuati bahan peledak, kata Harn.
Eksibisi
Garland itu diadakan oleh Pamela Geller, presiden American Freedom
Defense Initiative (AFDI). Organisasi yang disebut Southern Poverty Law
Center sebagai kelompok kebencian ini telah mensponsori kampanye iklan
anti-Islam dalam sistem transportasi di seluruh negeri.
Dua
tersangka bersenjata ini turun di depan bangunan dari satu kendaraan
begitu acara bertajuk "Muhammad Art Exhibit" itu akan berakhir. Mereka
mulai menembak dengan menyasar seorang satpam, dan melukai kaki si
satpam, kata Harn.
Para polisi Garland yang berada di acara itu
langsung membantu sang satpam, lalu terlibat kontak senjata dengan kedua
pria bersenjata. Keduanya lalu tertembak mati, kata Harn.
Tidak ada korban lagi selain kedua tersangka karena kebanyakan orang berada di dalam arena ketika kejadian itu berlangsung.
Orang-orang
tidak menyadari kejadian itu sampai polisi masuk gedung dan menyarankan
mereka tetap berada di dalam ruangan karena baku tembak itu.
Penyelenggara
acara di Garland ini sampai menawarkan hadiah 10.000 dolar AS untuk
karya seni atau kartun Nabi yang dinilai terbaik. Mereka juga menyiapkan
2.500 dolar AS untuk pemenang "People's Choice Award."
Geller
terkenal membenci Islam. Pada 2010, dia memimpin demonstrasi ke situs
yang akan dijadikan pusat Islam dekat situs gedung World Trade Center
yang sudah hancur, demikian Reuters.
Berita Terkait
Trump akan kerahkan militer untuk deportasi massal imigran ilegal
19 November 2024 11:31
Media: Trump berupaya tekan Iran rundingkan kesepakatan nuklir baru
16 November 2024 23:42
Pakar: Pemerintahan Trump berpotensi alami "kekacauan besar"
16 November 2024 22:48
AS, Jepang, Korea Selatan lakukan pertemuan trilateral
16 November 2024 11:44
Prabowo-Biden tegaskan komitmen kerja sama pertahanan
13 November 2024 14:11
Pakar: Keakraban Prabowo-Trump isyaratkan hubungan RI-AS semakin kuat
12 November 2024 17:59
Di hadapan pengusaha AS, Prabowo ibaratkan korupsi seperti kanker
12 November 2024 12:23
Biden tolak sebutkan rencana pembicaraan dengan Trump
10 November 2024 18:38