Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyebutkan kelompok makanan, minuman dan tembakau sebagai pemicu utama inflasi di Kota Pangkalpinang pada Oktober 2021 sebesar 0,60 persen.

"Inflasi di Kota Pangkalpinang sebesar 0,60 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) 104,98 dibandingkan September 2021 sebesar 104,35," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Senin.

Ia menjelaskan inflasi di Kota Pangkalpinang ini disumbangkan kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,84 persen, pakaian dan alas kaki 0,11 persen, serta perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,02 persen.

Selanjutnya, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,05 persen, kesehatan 0,05 persen, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,24 persen.

"Pada bulan ini hanya dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi yakni kelompok transportasi 0,06 persen dan rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,60 persen," katanya.

Ia mengatakan komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Oktober 2021 antara lain daging ayam ras, ikan selar, bayam, sawi hijau, kangkung, ikan kembung, cumi-cumi, ikan kerisi, pelumas/oli mesin, serta ikan dencis.

Sementara itu, komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain bawang merah, cabai rawit, ikan singkur, angkutan udara, ikan bulat, ikan pari, telur ayam ras, wortel dan udang basah.

"Pada Oktober tahun ini dari 11 kelompok pengeluaran, 7 kelompok memberikan andil inflasi, 2 kelompok memberikan andil deflasi, dan 2 kelompok tidak memberikan andil deflasi maupun inflasi," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021