Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan Nilai Tukar Petani (NTP) pada Oktober 2021 naik 2,22 persen, karena kenaikan harga hasil produksi pertanian lebih tinggi.

"Pada Oktober tahun ini harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga dan biaya produksi dan penambahan barang modal," kata Kepala BPS Babel Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan kenaikan NTP Oktober 2021 dipengaruhi naiknya empat subsektor pertanian, yaitu tanaman hortikultura naik 0,38 persen, tanaman perkebunan rakyat
2,45 persen, peternakan 2,31 persen dan perikanan naik 1,55 persen.

"Pada Oktober tahun ini, hanya NTP subsektor tanaman pangan mengalami penurunan sebesar 0,16 persen," katanya.

Ia menyatakan indeks harga yang diterima petani (It) pada Oktober 2021 secara umum naik sebesar 2,48 persen dibanding It September 2021, yaitu dari 137,15 menjadi 140,56.

"Kenaikan It ini karena naiknya tanaman pangan 0,03 persen, tanaman hortikultura 0,48 persen, tanaman perkebunan rakyat 2,75 persen, peternakan 2,56 persen dan perikanan naik 1,62 persen," ujarnya.

Demikian juga indeks harga yang dibayar petani (Ib) juga naik 0,26 persen bila dibanding Ib September 2021 yaitu dari 106,61 menjadi 106,88. Kenaikan Ib karena kenaikan pada seluruh subsektor pertanian.

"Ib subsektor tanaman pangan naik 0,19 persen, tanaman hortikultura naik 0,09 persen, tanaman perkebunan rakyat naik 0,30 persen, peternakan naik 0,25 persen dan perikanan naik sebesar 0,07 persen," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021