Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai tukar petani (NTP) Januari 2024 sebesar 121,09 atau naik 0,86 persen dibandingkan Desember 2023 sebesar 120,06, karena meningkatnya harga yang diterima petani daerah itu.
"Kenaikan NTP karena adanya peningkatan indeks harga yang diterima oleh petani (It) 0,93 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik tapi lebih rendah yakni 0,06 persen," kata Kepala BPS Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan peningkatan NTP pada Januari 2024 dipengaruhi oleh naiknya NTP tiga subsektor pertanian, yaitu tanaman perkebunan rakyat 1,46 persen, peternakan sebesar 1,59 persen dan perikanan sebesar 1,96 persen.
"Subsektor yang mengalami penurunan, yaitu tanaman pangan sebesar 1,92 persen dan Subsektor Hortikultura sebesar 5,18 persen," katanya.
Ia menyatakan It merupakan indikator yang menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Terdapat lima subsektor komoditas hasil-hasil pertanian yang dicatat perkembangan harganya.
Pada Januari 2024, secara umum It naik 0,93 persen dibanding It Desember 2023, yaitu dari 143,00 menjadi 144,32, karena naiknya subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,58 persen, peternakan 1,47 persen, perikanan sebesar 1,64 persen.
"Sebaliknya, It yang mengalami penurunan yaitu subsektor tanaman pangan 0,87 persen dan tanaman hortikultura turun 7,26 persen," katanya.
Sementara itu, Ib dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fl uktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.
Pada Januari 2024, secara umum Ib naik sebesar 0,06 persen bila dibanding Desember 2023, yaitu dari 119,11 menjadi 119,18, karena naiknya nilai Ib pada subsektor tanaman pangan 0,02 persen, tanaman hortikultura 0,10 persen dan tanaman perkebunan rakyat 0,11 persen.
"Sebaliknya, Subsektor yang mengalami penurunan adalah subsektor peternakan sebesar 0,11 persen dan perikanan turun sebesar 0,32 persen," katanya.