Saham-saham Australia berakhir sedikit lebih rendah pada perdagangan Senin, karena kerugian dalam saham perawatan kesehatan dan teknologi melampaui kenaikan di saham penambang setelah BHP Group mengumumkan penjualan saham unit batu bara metalurgi ke Stanmore Resources.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia terkikis 4,70 poin atau 0,06 persen menjadi menetap di 7.452,20 poin, menghentikan kenaikan tiga sesi berturut-turut. Indeks acuan menguat 0,39 persen pada Jumat (5/11).

Saham sektor perawatan kesehatan merosot 1,24 persen setelah naik untuk semua lima hari perdagangan minggu lalu, dengan Polynovo Ltd dan Clinuvel Pharmaceuticals menjadi pemcetak kerugaian teratas pada indeks sektoral dan indeks acuan.

Kami melihat beberapa penjualan di saham-saham pertumbuhan, yang merupakan saham teknologi dan perawatan kesehatan di pasar kami, kata Mathan Somasundaram, kepala eksekutif di Deep Data Analytics.

"Itu karena apa yang terjadi dengan kenaikan suku bunga dan tapering, jadi di pasar terjadi penghindaran risiko, saham-saham dengan pertumbuhan tinggi cenderung menjadi yang paling banyak mendapat tekanan," tambahnya.

Bank sentral Australia (RBA) minggu lalu melewatkan pembelian obligasi utama yang digunakan untuk mengatur kurva imbal hasil, tetapi memberikan nada yang sangat hati-hati sehubungan dengan kenaikan suku bunga, memicu volatilitas di pasar utang dan mata uang negara itu.

Saham sektor teknologi juga merosot 1,72 persen, terseret oleh Xero Ltd dan saham kelas berat Afterpay, masing-masing turun 4,86 persen dan 0,64 persen.

Saham-saham kelas berat ektor pertambangan menguat 0,72 persen karena BHP terangkat 0,80 persen setelah menjual 80 persen sahamnya di perusahaan patungan batu bara metalurgi yang berbasis di Queensland kepada Stanmore Resources senilai 1,35 miliar dolar AS.

Stanmore, meskipun bukan bagian dari indeks acuan, melonjak 14,01 persen menjadi sesi intraday terbaik sejak 2016.

Saham-saham energi naik 1,95 persen dengan kelas berat Woodside Petroleum dan Santos Ltd masing-masing terangkat sekitar 3,0 persen, karena harga minyak menguat di tengah kekhawatiran baru tentang pasokan.

Dalam salah satu kesepakatan terbesar di negara itu, Sydney Airport terdongkrak 2,79 persen setelah mengatakan akan menerima tawaran pengambilalihan senilai 23,6 miliar dolar Australia (17,5 miliar dolar AS) dari konsorsium investor infrastruktur.

Sementara itu, kisah pengambilalihan lainnya berakhir ketika Australian Pharmaceutical Industries (API) menerima tawaran Wesfarmers sebesar 763,6 juta dolar Australia. Saham API melonjak 3,70 persen, sementara Wesfarmers turun 0,50 persen.

Di seberang Laut Tasman, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru mundur dari tertinggi dua minggu menjadi ditutup turun 0,25 persen atau 33,31 poin pada 13.041,30 poin.

 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021