Pangkalpinang (Antara Babel) - Transaksi lada putih tingkat pedagang pengumpul di Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), meningkat seiring bertambahnya kebutuhan petani menyambut bulan suci Ramadhan.

"Saat ini, transaksi lada putih mencapai 1,5 ton per minggu dibanding sebelumnya hanya kisaran 400 kilogram per minggu," kata pedagang pengumpul lada putih Ellan di Pangkalpinang, Minggu.

Menjelang puasa, kata dia, petani bergairah menjual hasil kebun lada putihnya untuk membeli berbagai kebutuhan menyambut bulan suci Ramadhan.

"Diperkirakan transaksi lada akan terus mengalami peningkatan hingga Lebaran Idul Fitri nanti," ujarnya.

Selain meningkatnya kebutuhan petani menyambut puasa, kata dia, transaksi juga dipicu karena harga lada putih yang masih bertahan tinggi.      
    
Saat ini harga lada masih bertahan tinggi Rp150 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp130 ribu per kilogram.

"Diperkirakan harga lada akan terus bertahan tinggi, bahkan cenderung mengalami kenaikan karena permintaan eksportir yang tinggi," ujarnya.

Menurut dia permintaan lada putih pasar nasional dan internasiol tinggi, karena lada hasil perkebunan petani daerah ini memiliki cita rasa dan aroma yang khas berbeda dengan lada di daerah lainnya.

Namun demikian, kata dia, permintaan pasar yang tinggi ini tidak diiringi produksi lada petani yang terbatas, karena sebagian besar beralih berkebun karet, sawit dan menambang timah.

"Kami cukup kesulitan memenuhi permintaan eksportir lada yang tinggi, hasil kebun petani yang kurang memadai," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015