Komisaris Utama PT Indonesia Asahan Aluminium Letnan Jenderal TNI (Purn) Doni Monardo mengunjungi wisata agro dan pusat perlindungan satwa di Kampoeng Reklamasi PT Timah Tbk di Desa Air Jangkang Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Kita berharap upaya ini dapat membantu mengembalikan fungsi lahan, sekaligus menambah nilai daerah ini," kata Komisaris Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Doni Monardo di Pangkalpinang di Air Jangkang Bangka, Minggu.
Dalam kegiatan kunjungan ke Kampoeng Reklamasi PT Timah ini, Komut Inalum didampingi Direktur Utama (Dirut) PT Timah Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman Djohan, untuk melihat langsung perkembangan berbagai macam tanaman yang dapat dimanfaatkan secara cepat dan menghasilkan seperti buah naga, manga, dan kelapa pandan wangi.
Selain itu rombongan juga meninjau kawasan pusat perlindungan satwa yang terancam punah akibat perburuan liar, kerusakan lingkungan, dan perdagangan ilegal di lahan penambangan bijih timah.
"Kerusakan ekosistem dapat memberikan kerugian ekonomi. Ini PR kita bersama, kesejahteraan masyarakat Bangka," kata Doni Monardo.
Melihat apa yang telah dilakukan hingga saat ini, ia mengaku lega. "Target kita 2045 Indonesia Emas, jangan sampai kerusakan alam malah membuat Indonesia cemas, bukan Indonesia Emas,” katanya.
Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan mengatakan Kampoeng Reklamasi Air Jangkang merupakan salah satu proyek rehabilitasi lingkungan PT Timah, dimana pada 2013 diawali uji coba penanaman tanaman kemiri sunan sebagai tanaman bioenergi seluas enam hektare. Pada 2014 uji coba penggunaan mikoriza (sejenis fungi/jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman/pohon sehingga tanaman lebih optimal menyerap hara dalam tanah). Uji coba ini pada tanaman sengon dan karet seluas 14 hektare.
Selanjutnya, pada 2015 penanaman tanaman kehutanan dan uji coba penanaman buah naga seluas 2,2 hektare. Kemudian pertengahan 2016 mulai pembangunan Kampoeng Reklamasi diawali dengan penataan lahan, penanaman tanaman buah dan tanaman endemik Pulau Bangka yaitu Pelawan dan tahun 2017 penyusunan masterplan Kampoeng Reklamasi dan perluasan penanaman tanaman buah-buahan dan hortikultura lainnya.
"Pada 2018 PT Timah bekerja sama dengan Yayasan Animal Lovers of Bangka Island (ALOBI) dalam hal pengembangan Pusat Penyelamatan Satwa dan 2019 perluasan enam hektare untuk penanaman tanaman buah dan pemanfaatan kolong yaitu budi daya ikan, kerja sama dengan Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan Palembang di kawasan ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Kita berharap upaya ini dapat membantu mengembalikan fungsi lahan, sekaligus menambah nilai daerah ini," kata Komisaris Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Doni Monardo di Pangkalpinang di Air Jangkang Bangka, Minggu.
Dalam kegiatan kunjungan ke Kampoeng Reklamasi PT Timah ini, Komut Inalum didampingi Direktur Utama (Dirut) PT Timah Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman Djohan, untuk melihat langsung perkembangan berbagai macam tanaman yang dapat dimanfaatkan secara cepat dan menghasilkan seperti buah naga, manga, dan kelapa pandan wangi.
Selain itu rombongan juga meninjau kawasan pusat perlindungan satwa yang terancam punah akibat perburuan liar, kerusakan lingkungan, dan perdagangan ilegal di lahan penambangan bijih timah.
"Kerusakan ekosistem dapat memberikan kerugian ekonomi. Ini PR kita bersama, kesejahteraan masyarakat Bangka," kata Doni Monardo.
Melihat apa yang telah dilakukan hingga saat ini, ia mengaku lega. "Target kita 2045 Indonesia Emas, jangan sampai kerusakan alam malah membuat Indonesia cemas, bukan Indonesia Emas,” katanya.
Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan mengatakan Kampoeng Reklamasi Air Jangkang merupakan salah satu proyek rehabilitasi lingkungan PT Timah, dimana pada 2013 diawali uji coba penanaman tanaman kemiri sunan sebagai tanaman bioenergi seluas enam hektare. Pada 2014 uji coba penggunaan mikoriza (sejenis fungi/jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman/pohon sehingga tanaman lebih optimal menyerap hara dalam tanah). Uji coba ini pada tanaman sengon dan karet seluas 14 hektare.
Selanjutnya, pada 2015 penanaman tanaman kehutanan dan uji coba penanaman buah naga seluas 2,2 hektare. Kemudian pertengahan 2016 mulai pembangunan Kampoeng Reklamasi diawali dengan penataan lahan, penanaman tanaman buah dan tanaman endemik Pulau Bangka yaitu Pelawan dan tahun 2017 penyusunan masterplan Kampoeng Reklamasi dan perluasan penanaman tanaman buah-buahan dan hortikultura lainnya.
"Pada 2018 PT Timah bekerja sama dengan Yayasan Animal Lovers of Bangka Island (ALOBI) dalam hal pengembangan Pusat Penyelamatan Satwa dan 2019 perluasan enam hektare untuk penanaman tanaman buah dan pemanfaatan kolong yaitu budi daya ikan, kerja sama dengan Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan Palembang di kawasan ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021