Ketua DPR RI Puan Maharani meminta PT Pertamina (Persero) segera mengaudit sistem pengamanan di kilang-kilang minyak milik perusahaan tersebut.
Langkah itu menurut dia karena insiden kebakaran di kilang milik Pertamina sering terjadi sehingga perlu ada penanganan khusus.
Kami atas nama pimpinan DPR RI merasa prihatin dengan kebakaran di kilang minyak Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah, beberapa hari lalu, ini bukan kejadian pertama kebakaran kilang Pertamina di 2021," kata Puan dalam keterangannya, Senin.
Dia memaparkan, dalam setahun, ada tiga kejadian kebakaran kilang Pertamina, misalnya pada 29 Maret 2021, terjadi kebakaran kilang minyak di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, yang cukup besar sehingga proses pemadamannya memakan waktu hingga dua hari.
Menurut dia, pada 11 Juni 2021 terjadi kebakaran kilang minyak milik Pertamina terjadi di area pertangkian 39 Pertamina RU IV Cilacap.
Kebakaran kilang minyak Cilacap Pertamina kembali terjadi pada Sabtu (13/11) tepatnya di Refinery Unit (RU) IV Tangki 36T-102 yang berisi komponen Pertalite sebanyak 31 ribu kiloliter.
"Seringnya kebakaran di kilang minyak Pertamina memerlukan evaluasi mendalam. Harus ada audit sistem pengamanan di kilang-kilang minyak milik Pertamina sehingga bisa ditemukan apa persoalannya agar bisa segera diatasi," ujarnya.
Puan menilai karena kebakaran di lingkungan kerja Pertamina sudah sering sekali terjadi, perlu ada investigasi menyeluruh dan evaluasi total sehingga tidak lagi terjadi di kemudian hari.
Puan bersyukur tidak ada korban jiwa dari kebakaran kilang minyak Pertamina di Cilacap namun Pertamina harus memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat di sekitar kilang, termasuk para pekerjanya.
Sistem pengamanan Pertamina harus memprioritaskan keselamatan pekerja di lingkungan kilang dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Pastikan manajemen risiko dilakukan sebaik-baiknya," katanya.
Dia meminta komitmen Pertamina memperbaiki sistem keamanan kilang minyak agar tidak memperburuk kinerja perusahaan pelat merah itu.
Karena itu menurut dia, Pertamina harus bisa memberi penjelasan kepada masyarakat mengapa sering sekali terjadi kebakaran di kilang minyak miliknya karena telah menimbulkan kegelisahan publik dan berbagai spekulasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Langkah itu menurut dia karena insiden kebakaran di kilang milik Pertamina sering terjadi sehingga perlu ada penanganan khusus.
Kami atas nama pimpinan DPR RI merasa prihatin dengan kebakaran di kilang minyak Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah, beberapa hari lalu, ini bukan kejadian pertama kebakaran kilang Pertamina di 2021," kata Puan dalam keterangannya, Senin.
Dia memaparkan, dalam setahun, ada tiga kejadian kebakaran kilang Pertamina, misalnya pada 29 Maret 2021, terjadi kebakaran kilang minyak di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, yang cukup besar sehingga proses pemadamannya memakan waktu hingga dua hari.
Menurut dia, pada 11 Juni 2021 terjadi kebakaran kilang minyak milik Pertamina terjadi di area pertangkian 39 Pertamina RU IV Cilacap.
Kebakaran kilang minyak Cilacap Pertamina kembali terjadi pada Sabtu (13/11) tepatnya di Refinery Unit (RU) IV Tangki 36T-102 yang berisi komponen Pertalite sebanyak 31 ribu kiloliter.
"Seringnya kebakaran di kilang minyak Pertamina memerlukan evaluasi mendalam. Harus ada audit sistem pengamanan di kilang-kilang minyak milik Pertamina sehingga bisa ditemukan apa persoalannya agar bisa segera diatasi," ujarnya.
Puan menilai karena kebakaran di lingkungan kerja Pertamina sudah sering sekali terjadi, perlu ada investigasi menyeluruh dan evaluasi total sehingga tidak lagi terjadi di kemudian hari.
Puan bersyukur tidak ada korban jiwa dari kebakaran kilang minyak Pertamina di Cilacap namun Pertamina harus memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat di sekitar kilang, termasuk para pekerjanya.
Sistem pengamanan Pertamina harus memprioritaskan keselamatan pekerja di lingkungan kilang dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Pastikan manajemen risiko dilakukan sebaik-baiknya," katanya.
Dia meminta komitmen Pertamina memperbaiki sistem keamanan kilang minyak agar tidak memperburuk kinerja perusahaan pelat merah itu.
Karena itu menurut dia, Pertamina harus bisa memberi penjelasan kepada masyarakat mengapa sering sekali terjadi kebakaran di kilang minyak miliknya karena telah menimbulkan kegelisahan publik dan berbagai spekulasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021