Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membentuk pasar lelang komoditas unggulan lokal guna membantu meningkatkan kesejahteraan petani.

"Pasar lelang komoditas ini sebagai salah satu upaya kita dalam efisiensi mata rantai perdagangan, membentuk harga yang transparan antara penjual dengan pembeli, membangun bisnis dan memperluas jaringan usaha bagi para petani sehingga nantinya akan berdampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan petani," kata Kepala Disperindag Babel, Tarmin A.B di Pangkalpinang, Rabu.

Bangka Belitung memiliki aneka ragam komoditas hasil pertanian dan potensi sumber daya alam melimpah dan memiliki nilai ekonomis tinggi, antara lain logam timah dan lada putih atau yang lebih dikenal pasar internasional dengan sebutan "Muntok white pepper".

Menurut Tarmin, jika potensi tersebut dikembangkan dengan perencanaan dan pelaksanaan yang dikelola dengan sistem baik maka akan memberikan nilai perekonomian yang sangat luar biasa bagi masyarakat Babel.

Untuk menindaklanjuti kebutuhan tersebut, Disperindag bersama sejumlah instansi, lembaga, perusahaan dan kelompok tani menggelar pertemuan rapat koordinasi teknis pasar lelang komoditas tersebut.

Ia menjelaskan, lada "Muntok white pepper" saat ini merupakan komoditas pertanian yang diekspor dari Babel dengan jumlah terbanyak dan sangat diminati "buyer" di luar negeri karena memiliki keunggulan dan spesifikasi yang tidak dimiliki komoditas sejenis dari daerah atau negara lain.

Menurut dia, keunggulan lada Babel karena adanya kandungan pepperin dan minyak atsiri terbaik, di atas rata-rata komoditas lada yang dihasilkan daerah atau negara lainnya.

Namun, kata dia, sistem perdagangan lada selama ini kurang mampu memberikan dampak kesejahteraan yang baik kepada petani maupun masyarakat Babel, hal ini disebabkan harga komoditi lada mengalami fluktuatif dan seringkali harga lada tidak sebanding dengan biaya pokok produksi yang dikeluarkan petani.

"Pemprov Babel bersama pemerintah kabupaten dan kota beserta seluruh pemangku kepentingan terkait didukung Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) berupaya memformulasikan suatu mekanisme perdagangan alternatif yaitu membentuk pasar lelang komoditas di Babel," katanya.

Dengan adanya pertemuan teknis yang digelar kemarin diharapkan seluruh pemangku kepentingan terkait mendukung dan bersama-sama menyusun terciptanya pasar lelang komoditas yang bisa memberikan keuntungan kepada semua pihak, baik itu petani maupun pelaku usaha.

Untuk penyelenggaraan pasar lelang komoditas tersebut, Pemprov Babel menunjuk koperasi petani lada sebagai calon pengelola pasar lelang komoditas.

Koperasi petani lada diharapkan mampu membangun kerja sama yang baik dengan pelaku usaha dan petani sehingga dapat menjadi pengelola pasar lelang yang terpercaya.

"Peran serta pemerintah kabupaten dan kota sangat dibutuhkan dalam penyelenggaraan pasar lelang komoditi dengan mendukung penyediaan komoditas melalui pembinaan kepada petani lada serta melakukan promosi terkait proses pasar lelang komoditas," ujarnya.

Dengan adanya pasar lelang komoditas di Bangka Belitung, diharapkan semua pihak turut mendukung lembaga tersebut, khususnya pihak dari Bappebti selaku badan yang ditugaskan pemerintah untuk membentuk, mengawasi dan membina pasar lelang.

"Dalam hal ini kami harapkan Bappebti dapat memberikan masukan dan saran yang bersifat membangun agar pasar lelang komoditas yang dicita-citakan seluruh masyarakat Babel berjalan dengan baik dan sesuai rencana awal," ujarnya.

Pimpinan Cabang PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Babel, M. Dhanny mendukung dan memberikan apresiasi terhadap pembentukan pasar lelang komoditas karena ke depan seluruh komoditas yang ada di Babel dapat dilakukan lelang, terutama komoditas lada yang harganya fluktuatif.

"Pembentukan pasar lelang komiditas ini sangat bagus dan menarik karena akan meningkatkan harga jual komoditi pertanian, terutama hasil komoditas pertanian lada karena lada sementara ini naik turun harganya. Di pasar lelang komoditas ini lada Babel akan bisa bersaing di dunia internasional," katanya.

Selain itu dengan adanya pasar lelang komoditas akan terjadi penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor, termasuk sektor pasar itu sendiri maupun penyelenggara dan pasar lelang akan diawasi oleh Bappebti dengan harga yang transparan dengan sistem digitalisasi.

Menanggapi pembentukan pasar lelang tersebut, Direktur Operasional PT. Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Agung mengatakan, pelaku pasar lelang, baik penjual atau pembeli, harus menjadi anggota. Setelah itu bentuk pasar lelang itu sendiri nantinya bisa mengatur dan tidak memberatkan.

"Pada saat mengajukan sebagai penjual harus ditelusuri keberadaannya, termasuk lahan pertanian dan SDM bidang pertanian," kata Agung.

Menurut dia, untuk menjadi pasar yang berintegritas, tidak ada main harga dan main mata. Sedangkan untuk integritas keuangan pihak penjual dan pembeli diwajibkan menaruh jaminan dengan tujuan agar tidak terjadi kerugian apabila terjadi hal-hal yang tidak dinginkan, misalnya pada saat komoditas terjual namun ternyata barang tidak ada atau kualitas kurang baik.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021