Koba (Antara Babel) - Sejumlah mitra PT Koba Tin terus menagih utang yang hingga kini belum dilunasi pihak perusahan peleburan timah itu dengan nilai mencapai Rp19,642 miliar.

"Itu hak kami, tetap ditagih kendati PT Koba Tin sudah berhenti beroperasi," kata Budi Darma, seorang mitra PT Koba Tin di Koba, Kamis.

Ia menjelaskan, ada puluhan mitra menagih utang kepada manajemen PT Koba Tin yang beroperasi di Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung itu.

Perusahaan peleburan timah itu berhenti beroperasi sejak satu tahun yang lalu setelah kontrak karya (KK) tidak diperpanjang lagi.

"Namun pihak perusahaan meninggalkan utang kepada mitra yang jumlahnya cukup banyak, hingga sekarang kami melihat pihak perusahaan tidak memiliki niat baik untuk melunasinya," ujarnya.

Ia mengatakan, sebelumnya pihak PT Koba Tin sempat berjanji akan melunasi utang kepada mitra setelah menjual sebagian aset perusahaan.

"PT Koba Tin sudah beberapa kali menjual aset namun tetap saja ingkar membayar utang kepada mitra, bahkan baru-baru ini pihak perusahan menjual aset berupa alat berat di Bemban Central 8 dengan nilai cukup besar," ujarnya.

Ia mengatakan, sampai sekarang tidak ada kejelasan terkait utang perusahaan kepada mitranya sementara pihak perusahaan terus menjual asetnya.

"Kami khawatir kejadiannya sama pada saat menjual intermediate dengan alasan bahwa uangnya untuk membayar utang kepada mantan karyawan dan mitra, namun sampai sekarang utang kepada mitra belum juga dibayar," katanya.

Pihaknya akan mengawal penjualan aset berupa alat berat di Bemban Central 8, supaya tidak kecolongan kedua kalinya.

"Kami sudah kecolongan saat PT Koba Tin menjual intermediate, maka sekarang kami tidak ingin lagi kecolongan," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015