Bupati Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sahani Saleh berharap briket batok kelapa asal daerah itu dapat menembus pasar luar negeri dikarenakan kualitasnya yang bagus dan lebih ramah lingkungan.
"Kami berharap briket batok kelapa asal Belitung ini bisa diekspor ke luar negeri," katanya di Tanjung Pandan, Kamis.
Hal ini disampaikannya usai meninjau pabrik pembuatan briket batok kelapa yang dikelola oleh PT Anugrah Bumi Belitong Agro (ABBA) bersama KSU HKM Seberang Bersatu, di Desa Juru Seberang, Tanjung Pandan, Kamis siang.
Ia mengatakan, selain digunakan untuk memasak, briket juga digunakan oleh masyarakat luar negeri sebagai pemanas ruangan ketika musim dingin.
"Kalau di negara-negara maju kegunaan briket adalah untuk pemanas ruangan dan briket ini pasti akan sangat diburu karena natural dan ramah lingkungan," ujarnya.
Menurut dia, kehadiran pabrik pembuatan briket batok kelapa sangat membantu dalam menyerap tenaga kerja lokal terutama masyarakat yang berasal di sekitar wilayah operasi pabrik.
"Kemudian dapat memperkenalkan Belitung di mata dunia karena Belitung sudah ditetapkan menjadi kawasan Unesco Golba Geopark dan briket batok kelapa merupakan salah satu geoproduk Hkm Seberang Bersatu," ujarnya.
Dikatakan dia, selama ini batok kelapa hanya menjadi limbah namun dengan kehadiran pabrik briket maka batok kelapa dapat menjadi barang berharga dan memiliki nilai jual yang tinggi.
"Apalagi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh perusahaan bahwa buah kelapa di Belitung ini memiliki nilai kalori yang tinggi dibandingkan buah kelapa dari daerah lain," katanya.
Dia berharap, beroperasinya pabrik tersebut dapat meningkatkan pendapatan petani kelapa di daerah itu.
Selain itu, lanjut dia, masyarakat diharapkan mulai menanam kelapa karena hasil panennya dapat dijual sebagai bahan baku pembuatan briket batok kelapa.
"Karena selama ini kita meninggalkan tanaman kelapa mungkin ke depan kami mendorong ada perkebunan kelapa sehingga hasil panennya bisa jual sebagai bahan baku pembuatan briket ini," ujar dia.
Sementara itu, CEO PT. Anugrah Bumi Belitung Agro (ABBA), Malvin Timothy di Tanjung Pandan, Kamis menargetkan produk briket batok kelapa asal Belitung dengan nama Belitung Coco dapat diekspor ke luar negeri.
"Kedepan kami akan ekspor ke negara di wilayah Timur Tengah seperti Dubai dan Eropa seperti Spanyol dan Rusia serta Asia seperti China dan Korea," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Kami berharap briket batok kelapa asal Belitung ini bisa diekspor ke luar negeri," katanya di Tanjung Pandan, Kamis.
Hal ini disampaikannya usai meninjau pabrik pembuatan briket batok kelapa yang dikelola oleh PT Anugrah Bumi Belitong Agro (ABBA) bersama KSU HKM Seberang Bersatu, di Desa Juru Seberang, Tanjung Pandan, Kamis siang.
Ia mengatakan, selain digunakan untuk memasak, briket juga digunakan oleh masyarakat luar negeri sebagai pemanas ruangan ketika musim dingin.
"Kalau di negara-negara maju kegunaan briket adalah untuk pemanas ruangan dan briket ini pasti akan sangat diburu karena natural dan ramah lingkungan," ujarnya.
Menurut dia, kehadiran pabrik pembuatan briket batok kelapa sangat membantu dalam menyerap tenaga kerja lokal terutama masyarakat yang berasal di sekitar wilayah operasi pabrik.
"Kemudian dapat memperkenalkan Belitung di mata dunia karena Belitung sudah ditetapkan menjadi kawasan Unesco Golba Geopark dan briket batok kelapa merupakan salah satu geoproduk Hkm Seberang Bersatu," ujarnya.
Dikatakan dia, selama ini batok kelapa hanya menjadi limbah namun dengan kehadiran pabrik briket maka batok kelapa dapat menjadi barang berharga dan memiliki nilai jual yang tinggi.
"Apalagi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh perusahaan bahwa buah kelapa di Belitung ini memiliki nilai kalori yang tinggi dibandingkan buah kelapa dari daerah lain," katanya.
Dia berharap, beroperasinya pabrik tersebut dapat meningkatkan pendapatan petani kelapa di daerah itu.
Selain itu, lanjut dia, masyarakat diharapkan mulai menanam kelapa karena hasil panennya dapat dijual sebagai bahan baku pembuatan briket batok kelapa.
"Karena selama ini kita meninggalkan tanaman kelapa mungkin ke depan kami mendorong ada perkebunan kelapa sehingga hasil panennya bisa jual sebagai bahan baku pembuatan briket ini," ujar dia.
Sementara itu, CEO PT. Anugrah Bumi Belitung Agro (ABBA), Malvin Timothy di Tanjung Pandan, Kamis menargetkan produk briket batok kelapa asal Belitung dengan nama Belitung Coco dapat diekspor ke luar negeri.
"Kedepan kami akan ekspor ke negara di wilayah Timur Tengah seperti Dubai dan Eropa seperti Spanyol dan Rusia serta Asia seperti China dan Korea," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021