Divonis menderita kanker tulang beberapa tahun silam membuat Rommel Hutabarat hampir kehilangan harapannya, menjalani berbagai pengobatan membuat Ia harus kehilangan sebagian besar tulang paha kiri. Semenjak itulah dirinya menjadi penyandang disabilitas. 

Hidup Rommel berubah kala itu, dirinya sebagai Auditor tidak dapat lagi bekerja sesuai tuntutan perusahaan yg akhirnya membuat harus mencari pekerjaan dan perusahaan yg baru. Hal ini tak membuat semangatnya redup, berbekal kemampuan yang dimilikinya di bidang keuangan ia terus melamar ke berbagai pekerjaan. Lagi-lagi karena keterbatasannya membuat ia terhalang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. 

Sekilas, Rommel terlihat seperti orang biasa, namun kaki kirinya tak berfungsi bak orang normal akibat operasi yang dijalaninya. Tak putus harapan, ia berselancar di dunia maya untuk mencari lapangan pekerjaan. Akhirnya dirinya menemukan penerimaan pegawai BUMN melalui Forum Human Capital Indonesia (FHCI). 

“Saya coba-coba cari kerjaan di internet dan muncul pengumaman FHCI, saya ikut karena ada formasi disabilitas. Saya bahkan saat itu awalnya tidak memilih PT Timah karena tidak tau perusahaannya, tapi adik saya menyarankan saya untuk memilih PT Timah Tbk karena bagus dan saya mengikuti serangkaian tes syukurnya diterima,” katanya. 

Pertama kali bertugas di PT Timah Tbk merupakan kali pertama dirinya melangkahkan kaki di Bangka Belitung, tapi hal itu tidak membuat dia mudah menyerah. Penerimaan rekan kerja dan lingkungan baru meningkatkan semangatnya dalam bekerja dan mendalami hal baru.

Menurut Rommel lingkungan pekerjaan di PT Timah Tbk cukup ramah disabilitas, didukung rekan-rekan dan atasan yang saling membantu dalam bekerja membuatnya merasa terus ingin mengembangkan diri memberikan performa terbaik dalam bakerja. 

“Di sini saya tidak dipaksa, artinya tidak ada yang menuntut saya kalau saya sendiri enggak bisa, enggak ada paksaan terkait kondisi fisik saya. Hanya saja kita jangan rendah diri, mau belajar, percaya diri dengan kemampuan kita dan bekerja dengan baik,” ujarnya.

Ia berpesan kepada seluruh disabilitas, meski di tengah keterbatasan, banyak hal yang bisa dilakukan asal jangan pernah menyerah. 

“Jangan pernah menyerah, walaupun kesempatan seperti enggak ada, jangan pernah merasa rendah diri, kita selalu punya nilai lebih, punya kekuatan dalam diri kita ini. Yang perlu kita gali apa sisimu yang paling kuat, percaya diri, selalu beprikir apa yang bisa kita berikan kepada orang lain, walaupun dengan segala keterbatasan kita dilahirkan sebagai pemenang,” tutupnya.
 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021