Universitas Terbuka (UT) melakukan wisuda sebanyak 77 pekerja migran Indonesia (PMI) di Taiwan yang diselenggarakan secara hibrida atau bauran.
"Pendidikan sangat penting bagi calon PMI dan para PMI yang telah berada di negara penempatan. Ini semua menjadi bekal dalam bersaing di kompetisi global, " ujar Wakil Rektor IV Bidang Pengembangan Institusi dan Kerjasama Universitas Terbuka, Rahmat Budiman, yang dipantau di Jakarta, Sabtu.
UT dan Badan Perlindungan Pekerja Indonesia, kata dia, telah berikhtiar meningkatkan kompetensi PMI yang mau berangkat ataupun yang sudah berada di negara penempatan dengan memberikan akses pendidikan yang tinggi berkualitas tanpa batas.
Dia menambahkan UT sebagai institusi pendidikan jarak jauh merasa bertanggung jawab untuk membantu meningkatkan kompetensi para PMI.
"Caranya dengan meningkatkan akses seluas-luasnya bagi PMI untuk mengikuti program bekerja sambil kuliah," terang dia.
Jumlah mahasiswa UT di luar negeri mencapai 2.245 orang. Sebagian besar adalah para PMI di mana sebanyak 213 orang berada di Taiwan dan 202 orang berada di Korea Selatan.
Koordinator Badan Pelaksana UT Taiwan Fitriani Jati mengatakan pihaknya mewakili teman-teman badan pelaksana UT Taiwan sangat berbangga hati karena dapat menyaksikan wisudawan-wisudawati mendapat gelar sarjana.
Kepala Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan, Budi Santoso, mengatakan pihaknya turut mengapresiasi dan merasa bangga karena KDEI telah beberapa kali memfasilitasi upacara penyerahan ijazah serta menyaksikan prosesi kelulusan mahasiswa UT Taiwan.
“Tujuannya adalah agar seluruh warga Indonesia yang ada di Taiwan mendapatkan akses pendidikan seluas mungkin, secara mudah, terjangkau, dan akan menghasilkan outcome yang maksimal dalam rangka mendukung terwujudnya sumber daya manusia (SDM) unggul dan untuk Indonesia maju,” kata Budi.
Baca juga: UT gagas program wajib kuliah untuk wujudkan keadilan sosial bidang pendidikan di Tanah Air
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021