Jakarta (ANTARA) - Universitas Terbuka (UT) memperkuat kapasitas pemuda masa depan ASEAN untuk menghadapi tantangan global melalui kegiatan ASEAN Future Sustainable Leader (AFSL) 2025.
Kegiatan ini digagas oleh ASEAN Accounting Education Workgroup (AAEW) dan tahun ini UT dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan dengan mengusung tema Empowering ASEAN Youth for a Sustainable Future: Innovation, Collaboration, and Community Action.
"AFSL 2025 menghadirkan ajang bagi generasi muda untuk berbagi kesempatan inovatif, memperluas jejaring, lalu berkontribusi terhadap Sustainable Development Goals," kata Rektor UT Ali Muktiyanto ditemui dalam gelaran tersebut di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Jumat.
Ali menyatakan kegiatan ini merupakan bentuk semangat UT sebagai perguruan tinggi terbuka jarak jauh yang fleksibel untuk terus memastikan akses pendidikan seluas-luasnya, terutama dan program-program keberlanjutan.
"Nah ini sejalan dengan visi kita, visi UT untuk menjadikan pendidikan tinggi sebagai sarana pemberdayaan yang inklusif bagi siapa saja serta memperkuat semangat solidaritas regional khususnya di ASEAN," ujar dia menegaskan.
Menurut Ali, masa depan dunia berada di tangan para pemuda bangsa, sehingga kegiatan ini diharapkan mampu memupuk generasi muda yang kreatif, kolaboratif, serta peduli terhadap lingkungan dan masyarakat.
Sementara, Presiden AAEW Rozainun Binti Ab Aziz mengapresiasi penyelenggaraan AFSL 2025 ini. Ia berharap kegiatan ini akan menghadirkan kolaborasi, pertukaran ilmu pengetahuan, dan banyak hal yang bermanfaat yang dihasilkan melalui gelaran ini.
Diketahui, gelaran AFSL 2025 kali ini diikuti oleh tujuh negara ASEAN dengan peserta dari kategori junior yang meliputi siswa SMA/sederajat, serta peserta senior dari kalangan mahasiswa.
AFSL 2025 merupakan wujud nyata komitmen ASEAN dalam menanggapi berbagai tantangan penting seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial, degradasi lingkungan, dan pemulihan ekonomi inklusif.
AFSL 2025 terdiri atas empat agenda utama yang merefleksikan kolaborasi antar akademisi, pemuda, dan praktisi di kawasan ASEAN untuk mendorong inovasi, aksi sosial, dan penguatan kerja sama lintas negara dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Melalui program ini, para pemuda ASEAN akan dilatih untuk menjadi agen perubahan melalui berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan aksi kolektif dalam menjaga sumber daya alam serta mitigasi perubahan iklim, memperkuat kolaborasi regional dan kemitraan lintas sektor, mendorong inovasi dan kepemimpinan pemuda dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), menumbuhkan pemahaman lintas budaya dan solidaritas antarbangsa ASEAN, mengembangkan kerja sama akademik melalui pengembangan kurikulum, riset bersama, dan pertukaran pelajar serta dosen.
