Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya membentuk dan memberdayakan agen pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna pencegahan dini kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu.

"Kami akan terus berupaya meningkatkan kesadaran warga untuk selalu peduli kesehatan lingkungan, salah satunya dengan membentuk dan memberdayakan PSN guna pencegahan DBD," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bangka Barat Achmad Nursyandi di Mentok, Kamis.

Menurut Acmad Nursyandi yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Satgas Penanggulangan DBD Kabupaten Bangka Barat, peningkatan pemahaman pola penanggulangan dan pencegahan penting dilakukan sejak dini agar kasus tersebut tidak semakin menyebar.

Pada musim penghujan dengan intensitas tinggi seperti saat ini, risiko terjadinya kasus DBD cukup tinggi karena dengan datangnya musim penghujan akan semakin banyak terjadi genangan air yang bisa menjadi tempat kembang biak nyamuk.

"Dengan adanya relawan dan agen PSN akan semakin baik, mereka akan menjadi motor penggerak dalam edukasi, sosialisasi dan gerakan bersama dalam pemberantasan sarang nyamuk di sekitar tempat tinggal dan fasilitas umum," katanya.

Pola pemberdayaan masyarakat akan terus dilakukan upaya penanggulangan DBD, salah satunya yang telah digelar Satgas DBD di SD dan SMP yang ada di Desa Airlimau, Kecamatan Mentok.

Dalam kegiatan itu, selain memberikan edukasi juga mengajak pelajar menjadi agen PSN sehingga ke depan warga bisa melakukan perlindungan secara mandiri dan swadaya.

"Kita ingin para pelajar dapat melindungi diri dari DBD, dengan memberikan edukasi, untuk membuang genangan air di tempat penampungan agar jentik-jentik nyamuk tidak berkembang biak, menggunakan obat antinyamuk dengan benar, tidur menggunakan kelambu dan lainnya. Ini penting dilakukan untuk pencegahan dini," katanya.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Muhammad Putra beberapa hari lalu mengatakan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, pada tahun lalu, mulai Januari hingga November jumlah kasus DBD tercatat 96 kasus, dan dua pasien di antaranya meninggal dunia.

"Untuk saat ini Bangka Barat sedang berada dalam status waspada DBD, untuk itu kami akan terus mengajak masyarakat untuk selalu peduli dan berperan aktif dalam pencegahan, penerapan pola hidup bersih dan sehat," ujarnya.

Gerakan bersama ini bisa dilakukan dari lingkungan keluarga masing-masing, yaitu dengan membersihkan jentik nyamuk di dalam dan sekitar rumah, tidak menggantung pakaian di dalam rumah, menimbun atau mendaur ulang barang bekas di sekitar rumah.

"Jangan lupa selalu memeriksa tampungan air, jika ditemukan jentik langsung dibersihkan, lakukan langkah ini secara berkala minimal seminggu sekali sebagai upaya pencegahan," kata Putra.

Untuk pola pengasapan atau "fogging", hanya dilakukan untuk tindakan pengendalian biologis dalam upaya mengendalikan vector nyamuk.

"Pengasapan akan dilakukan secara selektif sesuai indikasi," ujarnya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022