Herman Fauzi terbaring lemah di atas velbet lipat di ruang tamu rumahnya di Kampung Opas, Kota Pangkalpinang. Beberapa bantal mengelilingi tubuhnya sebagai penopang tubuhnya.
Napasnya terdengar tersengal-sengal, matanya tertutup rapat menahan rasa sakit yang dideritanya. Sudah hampir dua tahun Herman Fauzi terbaring mengidap tumor paru-paru yang dialaminya.
Suaranya lirih, saat menjawab salam tim CSR PT Timah Tbk untuk mengantarkan bantuan biaya pengobatan bagi Herman Fauzi. Didampingi anaknya Ferda menerima bantuan PT Timah Tbk, Rabu (19/1/2022).
Herman Fauzi tak mampu lagi beraktivitas secara mandiri, sehingga untuk ke kamar mandi ataupun bangun dirinya harus dibantu. “Terima kasih sudah membantu,” kata Herman Fauzi dengan suara lirih.
Berbagai upaya pengobatan telah dilakukan baik medis maupun pengobatan tradisional. Namun, di usia yang sudah tidak muda lagi membuat dirinya tak bisa untuk dioperasi.
“Ketahuan tumor di dalam paru-paru itu sekitar dua tahun, semenjak itu kondisi bapak mulai menurun. Kata dokter tumornya sudah menjalar ke hati, larena sudah tau bapak enggak bisa dioperasi. Tapi ini rutin satu minggu sekali kontrol ke rumah sakit,” kata Ferda anak kedua Herman Fauzi.
Selama ini, menurutnya untuk biaya pengobatan ke rumah sakit sudah ditanggung oleh BPJS, sedangkan biaya pengobatan lainnya dibantu oleh keluarga. Dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan mereka berupaya untuk tetap memberikan pengobatan terbaik bagi orang tuanya.
“Beginilah kondisinya, kami juga ikhtiar berobat tradisional. Bantuan PT Timah ini nantinya untuk biaya pengobatan bapak, karena kadang ada juga obat yang harus kita beli sendiri, terima kasih PT Timah yang sudah membantu keluarga kami,” ceritanya.
Pihaknya, bersyukur menerima bantuan biaya pengobatan dari PT Timah Tbk sehingga dapat meringankan keluarga dalam mengobati orang tuanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Napasnya terdengar tersengal-sengal, matanya tertutup rapat menahan rasa sakit yang dideritanya. Sudah hampir dua tahun Herman Fauzi terbaring mengidap tumor paru-paru yang dialaminya.
Suaranya lirih, saat menjawab salam tim CSR PT Timah Tbk untuk mengantarkan bantuan biaya pengobatan bagi Herman Fauzi. Didampingi anaknya Ferda menerima bantuan PT Timah Tbk, Rabu (19/1/2022).
Herman Fauzi tak mampu lagi beraktivitas secara mandiri, sehingga untuk ke kamar mandi ataupun bangun dirinya harus dibantu. “Terima kasih sudah membantu,” kata Herman Fauzi dengan suara lirih.
Berbagai upaya pengobatan telah dilakukan baik medis maupun pengobatan tradisional. Namun, di usia yang sudah tidak muda lagi membuat dirinya tak bisa untuk dioperasi.
“Ketahuan tumor di dalam paru-paru itu sekitar dua tahun, semenjak itu kondisi bapak mulai menurun. Kata dokter tumornya sudah menjalar ke hati, larena sudah tau bapak enggak bisa dioperasi. Tapi ini rutin satu minggu sekali kontrol ke rumah sakit,” kata Ferda anak kedua Herman Fauzi.
Selama ini, menurutnya untuk biaya pengobatan ke rumah sakit sudah ditanggung oleh BPJS, sedangkan biaya pengobatan lainnya dibantu oleh keluarga. Dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan mereka berupaya untuk tetap memberikan pengobatan terbaik bagi orang tuanya.
“Beginilah kondisinya, kami juga ikhtiar berobat tradisional. Bantuan PT Timah ini nantinya untuk biaya pengobatan bapak, karena kadang ada juga obat yang harus kita beli sendiri, terima kasih PT Timah yang sudah membantu keluarga kami,” ceritanya.
Pihaknya, bersyukur menerima bantuan biaya pengobatan dari PT Timah Tbk sehingga dapat meringankan keluarga dalam mengobati orang tuanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022