Kelompok Usaha Produksi Olahan Hasil Laut "Balo Makmur" mengembangkan usaha frozen food, setelah menerima kucuran dana Program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) dari PT Timah Tbk.
Sebelumnya, mereka memproduksi olahan hasil laut seperti peletek ikan, pilus rumput laut, kerupuk ikan, krispy kulit ikan, pletek cumi, kripik tinta cumi, peletek udang dan pastel abon ikan.
Namun, akibat pandemi covid-19 jumlah kunjungan wisatawan yang menurun, berdampak pada penurunan omset kelompok usaha yang digawangi ibu-ibu ini.
Untuk itu, pihaknya berinovasi mengembangkan produk makanan khas Belitung seperti ketam isi, otak-otak dan makanan lainnya dalam bentuk froozen food.
Baca juga: Gandeng Sanggar Rampai Jingga, PT Timah Lestarikan Budaya Belitung
Dengan dana PUMK dari PT Timah Tbk mereka mulai mengembangkan usaha frozen food seperti naget, sosis, pentol bakso, tekwan, cakian, pempek, dimsum, kaki naga, ketam isi dan otak-otak.
"Sebelum mendapat bantuan PT Timah Tbk, kita membuat produk olahan ikan, seperti krispy kulit ikan dan lain-lainnya, namun saat pandemi omset sepi," kata Ketua Kelompok Balo Makmur Astuti.
Sebab, ada dana untuk membeli freezer dan lain-lainya, apalagi wisatawan dan travel sering mencari frozen food itu.
" Dengan ada bantuan PT Timah Tbk, kita mulai semangat untuk mengembangkan usaha, apalagi saat ini pandemi mulai mereda," jelasnya.
Astuti menyebutkan kelompok Balo Makmor bertempat di Desa Air Merbau sejak 2018 lalu dan berangota 10 orang. Dengan adanyaa bantuan permodalan melalui program PUMK mereka bisa mengembangkan usaha.
Diakuinya, ada beberapa kendala dalam menjalankan usaha seperti permasalahan pemasaran, saat ini produk mereka baru dipasarkan di seputaran Tanjungpandan saja.
" Kita masih kendala di pemasaran, sebab wisatawan masih sepi, kalau modal itu sudah ada," bebernya.
Adapun lanjut Astuti, frozen food yang paling banyak dicari yakni ketam isi, kaki naga, pentol bakso dan lainnya.
" Masyarakat beli datang kesini atau bisa memesan melalui kontak person, yaitu 081949122805," tandasnya.
Baca juga: Herman Fauzi penderita tumor paru-paru terima tali asih dari PT Timah Tbk
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Sebelumnya, mereka memproduksi olahan hasil laut seperti peletek ikan, pilus rumput laut, kerupuk ikan, krispy kulit ikan, pletek cumi, kripik tinta cumi, peletek udang dan pastel abon ikan.
Namun, akibat pandemi covid-19 jumlah kunjungan wisatawan yang menurun, berdampak pada penurunan omset kelompok usaha yang digawangi ibu-ibu ini.
Untuk itu, pihaknya berinovasi mengembangkan produk makanan khas Belitung seperti ketam isi, otak-otak dan makanan lainnya dalam bentuk froozen food.
Baca juga: Gandeng Sanggar Rampai Jingga, PT Timah Lestarikan Budaya Belitung
Dengan dana PUMK dari PT Timah Tbk mereka mulai mengembangkan usaha frozen food seperti naget, sosis, pentol bakso, tekwan, cakian, pempek, dimsum, kaki naga, ketam isi dan otak-otak.
"Sebelum mendapat bantuan PT Timah Tbk, kita membuat produk olahan ikan, seperti krispy kulit ikan dan lain-lainnya, namun saat pandemi omset sepi," kata Ketua Kelompok Balo Makmur Astuti.
Sebab, ada dana untuk membeli freezer dan lain-lainya, apalagi wisatawan dan travel sering mencari frozen food itu.
" Dengan ada bantuan PT Timah Tbk, kita mulai semangat untuk mengembangkan usaha, apalagi saat ini pandemi mulai mereda," jelasnya.
Astuti menyebutkan kelompok Balo Makmor bertempat di Desa Air Merbau sejak 2018 lalu dan berangota 10 orang. Dengan adanyaa bantuan permodalan melalui program PUMK mereka bisa mengembangkan usaha.
Diakuinya, ada beberapa kendala dalam menjalankan usaha seperti permasalahan pemasaran, saat ini produk mereka baru dipasarkan di seputaran Tanjungpandan saja.
" Kita masih kendala di pemasaran, sebab wisatawan masih sepi, kalau modal itu sudah ada," bebernya.
Adapun lanjut Astuti, frozen food yang paling banyak dicari yakni ketam isi, kaki naga, pentol bakso dan lainnya.
" Masyarakat beli datang kesini atau bisa memesan melalui kontak person, yaitu 081949122805," tandasnya.
Baca juga: Herman Fauzi penderita tumor paru-paru terima tali asih dari PT Timah Tbk
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022