Bahagia, sedih dan terharu terpancar dari raut wajah Lina (50) ketika menerima bantuan dari PT Timah Tbk, Jumat (11/3/2022). Bukan tanpa sebab, kini Ia dan sang Suami dapat melanjutkan pembangunan rumah mereka yang dulu sempat terhenti. 

Warga Jalan Sri Pemandang Dalam, RT 06, Lingkungan Sri Pemandang, Kelurahan Sri Menanti, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka ini telah lama tinggal di rumah yang sangat sederhana karena mereka tak bisa melanjutkan pembangunan rumahnya. 

Lina bersama suaminya Yazur (52) terpaksa harus tinggal di gubuk yang berdindingkan terpal hitam dan beralaskan tanah dengan ukuran 3x5 meter. Tak ada sekat antar ruangan seperti rumah pada umumnya, hanya ada satu hamparan ruangan yang terdapat kasur, perabotan memasak, dan beberapa kursi serta meja mengisi rumah yang mereka tempati. 

Ia menceritakan, sekitar lima tahun lalu dirinya bersama suami pernah membangun rumah. Namun, karena suami mengalami penyakit komplikasi dan membutuhkan biaya pengobatan, sehingga mereka tidak bisa melanjutkan pembangunan rumah. 

“Alhamdullilah sekarang atapnya menggunakan asbes, dan itu pun kami beli bekas serta asbes sisa dari bongkaran rumah saudara. Selain itu dindingnya pun sudah menggunakan terpal hitam ini. Dulunya Kami menggunakan spanduk bekas sebagai atapnya, serta dindingnya pun cuma menggunakan jaring wareng," ujar Lina.

Hampir tiga tahun Ia dan suami tinggal di rumah itu, dengan kondisi rumah seperti itu mereka terpaksa melakukan segala aktivitas di rumah keluarga yang tak jauh dari rumahnya. 

“Kalau mau salat, memasak, mandi dan bahkan pernah di saat sahur kami menumpang di rumah keluarga, dikarenakan kondisinya tidak memungkinkan untuk melakukan aktivitas, jadi di rumah ini kami hanya untuk tidur dan makan saja,” ujar Lina.

Kini Lina harus menjadi tulang punggung keluarga, Ia bekerja sebagai pendulang bijih timah di salah desa di Kabupaten Bangka Selatan. 

“Sekarang pekerjaan saya ngelimbang di tambang-tambang di Desa Bencah, selama dua minggu sekali Saya baru pulang kerumah,” ujar Lina.

Sementara Sang Suami, Yazur tidak dapat melakukan banyak hal. Kondisi tubuhnya sudah tidak kuat lagi untuk beraktivitas. Bahkan untuk berdiri pun Yazur sudah tidak mampu

Yazur pun menceritakan, jika Ia dan Istrinya dulu membangun rumah itu cuma menggunakan satu orang tukang, sementara Ia dan Istri yang menjadi kernetnya dikarenakan tidak mampu untuk membayar upah, serta cuma memiliki biaya seadanya.

“Sudah hampir satu tahun kondisi tubuh saya lemas, dikarenakan berbagai jenis penyakit yang saya alami mulai dari penyempitan pembuluh darah, ginjal, lambung, dan pernah kulit disekujur tubuh Saya memerah bahkan Saya sulit untuk bergerak," katanya. 

Kepala Lingkungan Sri Pemandang, Ahmad Farisi
juga prihatin akan kondisi warganya yang tinggal di rumah yang kurang layak, ditambah dengan kondisi Yuzar yang sedang sakit membuat dirinya semakin prihatin dengan keluarga tersebut. 

"Saya melihat kondisi Bu Lina sewaktu berkeliling mengontrol wilayah. Ada juga diceritakan oleh kerabat tentang kondisinya.  Saya dulu mengira itu kandang ternak karena dulu dinding rumah Ibu Lina cuma menggunakan jaring wareng berwarna hitam yang sangat mirip seperti kandang ternak,” ujar pria yang akrab disapa Ari ini. 

Setelah melihat kondisi Lina dan Yuzar, Ari pun menceritakan hal itu kepada Kakaknya. Dan Kakaknya pun menceritakan kepada temannya tentang kondisi yang dialami Lina dan suaminya. Dari situ mulailah pihak PT Timah datang untuk melihat dan menyurvei kondisi yang dialami Lina.

"Senang sekali PT Timah sudah mau membantu Ibu Lina dan Pak Yuzar. Semoga dengan bantuan ini, pembangunan rumah mereka dapat diteruskan setelah sekian lama terhenti dan mereka dapat tinggal dirumah yang lebih layak nantinya. Apabila ada kelebihan dari bantuan yang diberikan oleh PT Timah ini, saya berharap dapat digunakan oleh Ibu Lina untuk membuka usaha dan tidak perlu kerja jauh-jauh lagi,” ujar Ari.

Lina dan suami bisa mendapatkan bantuan dari PT Timah Tbk tak lepas dari peran Barisan Elemen Masyarakat Peduli Ekonomi Rakyat (BEMPER.). Ketua Umum Bemper turut mengapresiasi respon cepat PT Timah Tbk dalam membantu Lina. 

“Kami sangat berterima kasih kepada PT Timah atas support yang diberikan kepada keluarga besar Pak Yazur, karena nereka memang layak untuk mendapatkan bantuan dari PT Timah ini. Kami juga senang dapat membantu masyarakat dengan menjadi perpanjangan tangan mereka dan tentunya kami juga akan melakukan pendampingan dalam pembangunan rumah ini, agar dana yang diberikan dipergunakan sebagaimana peruntukan dan tujuannya," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022