Kampung Amoi, jika kita mendengar nama ini mungkin yang terlintas dibenak seperti nama tempat. Nah, Kampung Amoi bukanlah nama tempat melainkan nama pogram pemberdayaan masyarakat yang dijalankan PT Timah Tbk. Kampung Amoi merupakan akronim dari Agro Mandiri dan Terintegrasi (Amoi).
Di Kampong Amoi ini PT Timah Tbk bersama Gapoktan Tanjung Jaya melaksanakan kegiatan pertanian yang terintegrasi dengan peternakan yang dilaksanakan di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat. Program ini merupakan upaya PT Timah Tbk untuk mengembangkan ekonomi masyarakat dengan potensi yang dimiliki.
Program yang digagas PT Timah Tbk di tahun 2021 ini, diawali dengan dibangunnya rumah pembibitan tanaman, peternakan ayam, dan pengolahan kompos. Dimana kegiatan ini turut melibatkan masyarakat sekitar.
Sekretaris Kampung Amoi Rachmad (34) menyampaikan ada banyak manfaat ekonomi yang mereka dapatkan dari program Kampung Amoi ini. Ia menyebutkan, selain didirikannya kandang ayam yang menghasilkan telur dan daging ayam, kotoran ternak ayam juga dimanfaatkan untuk dibuat pupuk kompos.
Kompos yang diperoleh ini dimanfaatkan untuk memberikan nutrisi kepada tanaman yang berada di rumah pembibitan. Dimana nantinya tanaman itu bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari maupun dijual untuk bahan baku UMKM.
Rachmad menceritakan, setelah dibentuk kampung Amoy anggota GAPOKTAN merasa banyak manfaat yang diberikan setelah mengelola Kampung Amoi PT Timah.
"Selain memberikan penghasilan tambahan untuk anggota Gapoktan, dari penjualan bibit tanaman dan hasil ternak ayam, anggota juga mendapatkan bibit serta pupuk untuk tanamannya. PT Timah selalu melibatkan Kampung Amoi setiap kali ada kegiatan reklamasi,” katanya
Ia menyebutkan, selain melakukan ternak ayam, pihaknya juga mulai mengembangkan budidaya lele. Untuk bibit, kata dia pihaknya menyediakan bibit manggrove, cemara, jambu mete, buah-buahan.
"Kini selain PT Timah, Pemda dan organisasi lain memesan bibit dari Kampung Amoi, untuk ditanam sebagai penghijauan di lahan lahan gundul dan reklamasi. Sekarang Kampung Amoi selain ternak ayam kita mengembangkan ternak ikan lele," ujarnya.
Senada Islan (59) Anggota Gapoktan Tanjung Jaya mengatakan kampung Amoy membantu kesejahteraan petani.
"Terima kasih kepada PT Timah yang telah membantu petani seperti kami, program ini sangat membantu anggota Gapoktan, selain dari penghasilan, juga petani mendapatkan pupuk buat tanaman,"ucapnya.
Sementara itu, Penyuluh Pertanian Lapangan kelurahan Tanjung Muntok Agustina mengatakan, program Kampung Amoi ini merupakan bentuk sinergi antara PT Timah Tbk, petani dan nelayan.
"Kegiatan Kampung Amoi saat ini yang sedang dijalani ini ada pembibitan tanaman kehutanan, penghijauan, usaha peternakan ayam dan rumah kompos. Sekarang ini juga Kampong Amoi mengembangkan dibidang perikanan lele dan pengembangan UMKM keripik pisang untuk usaha KWT kelompok Wanita Tani Sejahtera,” katanya.
Kampong Amoi juga merupakan salah satu inovasi sosial yang dilakukan Unit Metalurgi dalam meraih penghargaan Proper Emas tahun 2021 lalu. Melalui Kampung Amoi ini, PT Timah Tbk menggerakkan ekonomi masyarakat lewat komunitas masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Di Kampong Amoi ini PT Timah Tbk bersama Gapoktan Tanjung Jaya melaksanakan kegiatan pertanian yang terintegrasi dengan peternakan yang dilaksanakan di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat. Program ini merupakan upaya PT Timah Tbk untuk mengembangkan ekonomi masyarakat dengan potensi yang dimiliki.
Program yang digagas PT Timah Tbk di tahun 2021 ini, diawali dengan dibangunnya rumah pembibitan tanaman, peternakan ayam, dan pengolahan kompos. Dimana kegiatan ini turut melibatkan masyarakat sekitar.
Sekretaris Kampung Amoi Rachmad (34) menyampaikan ada banyak manfaat ekonomi yang mereka dapatkan dari program Kampung Amoi ini. Ia menyebutkan, selain didirikannya kandang ayam yang menghasilkan telur dan daging ayam, kotoran ternak ayam juga dimanfaatkan untuk dibuat pupuk kompos.
Kompos yang diperoleh ini dimanfaatkan untuk memberikan nutrisi kepada tanaman yang berada di rumah pembibitan. Dimana nantinya tanaman itu bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari maupun dijual untuk bahan baku UMKM.
Rachmad menceritakan, setelah dibentuk kampung Amoy anggota GAPOKTAN merasa banyak manfaat yang diberikan setelah mengelola Kampung Amoi PT Timah.
"Selain memberikan penghasilan tambahan untuk anggota Gapoktan, dari penjualan bibit tanaman dan hasil ternak ayam, anggota juga mendapatkan bibit serta pupuk untuk tanamannya. PT Timah selalu melibatkan Kampung Amoi setiap kali ada kegiatan reklamasi,” katanya
Ia menyebutkan, selain melakukan ternak ayam, pihaknya juga mulai mengembangkan budidaya lele. Untuk bibit, kata dia pihaknya menyediakan bibit manggrove, cemara, jambu mete, buah-buahan.
"Kini selain PT Timah, Pemda dan organisasi lain memesan bibit dari Kampung Amoi, untuk ditanam sebagai penghijauan di lahan lahan gundul dan reklamasi. Sekarang Kampung Amoi selain ternak ayam kita mengembangkan ternak ikan lele," ujarnya.
Senada Islan (59) Anggota Gapoktan Tanjung Jaya mengatakan kampung Amoy membantu kesejahteraan petani.
"Terima kasih kepada PT Timah yang telah membantu petani seperti kami, program ini sangat membantu anggota Gapoktan, selain dari penghasilan, juga petani mendapatkan pupuk buat tanaman,"ucapnya.
Sementara itu, Penyuluh Pertanian Lapangan kelurahan Tanjung Muntok Agustina mengatakan, program Kampung Amoi ini merupakan bentuk sinergi antara PT Timah Tbk, petani dan nelayan.
"Kegiatan Kampung Amoi saat ini yang sedang dijalani ini ada pembibitan tanaman kehutanan, penghijauan, usaha peternakan ayam dan rumah kompos. Sekarang ini juga Kampong Amoi mengembangkan dibidang perikanan lele dan pengembangan UMKM keripik pisang untuk usaha KWT kelompok Wanita Tani Sejahtera,” katanya.
Kampong Amoi juga merupakan salah satu inovasi sosial yang dilakukan Unit Metalurgi dalam meraih penghargaan Proper Emas tahun 2021 lalu. Melalui Kampung Amoi ini, PT Timah Tbk menggerakkan ekonomi masyarakat lewat komunitas masyarakat.
Editor : Bima Agustian
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022