Wali Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Maulan Aklil mengajak warga untuk menekuni usaha niaga tani atau agrobisnis yang memiliki peluang cukup besar untuk dikembangkan.
"Meskipun Kota Pangkalpinang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Babel, namun harus tetap berpikir untuk menjadi penghasil sekaligus pengelola bisnis sehingga perekonomian masyarakat semakin meningkat," kata Wali Kota Maulan Aklil di Pangkalpinang, Jumat.
Usaha niaga tani merupakan salah satu bisnis berbasis usaha pertanian dengan dukungan dari jenis usaha lain dari hilir sampai hulu rantai pokok sektor pangan.
Agrobisnis merupakan sebuah sistem atau strategi usaha penyediaan pangan, melalui usaha budi daya, penyediaan bahan baku, pengelolaan pascapanen, pengolahan hasil panen hingga tahap pemasaran.
"Kemarin kami sudah melakukan panen raya cabai di lahan demplot Kelompok Tani Makmur, Tuatunu. Hasilnya sangat baik dan ini merupakan sebuah peluang untuk dikembangkan ke arah itu," katanya.
Lahan demplot cabai tersebut merupakan salah satu realisasi dari program pengendalian inflasi cabai di Kota Pangkalpinang dengan kerja sama antara Pemkot, Bank Indonesia dan kelompok tani.
"Saat ini sudah ada beberapa kelompok tani binaan, seperti di Tuatunu, Bukit Merapin, Pasir Garam dan kelompok tani PKK. Mereka cukup terbantu dengan program yang dilakukan Bank Indonesia," ujarnya.
Ia berharap program yang sudah dirintis bisa terus berlanjut sehingga nantinya bisa mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan sektor usaha niaga tani sebagai salah satu unggulan perekonomian masyarakat.
Menurut dia, hasil yang sudah diraih para anggota kelompok tani selama ini sudah cukup menggembirakan, terbukti dengan ketangguhan para petani menghadapi situasi pandemi COVID-19.
"Para petani bisa bertahan melalui pertanian dan komoditas pangan yang menjadi kebutuhan masyarakat luas. Sesuai dengan kebutuhan dalam satu tahun, hasil cabai lokal hampir 50 ton setahun untuk memenuhi kebutuhan warga Pangkalpinang," katanya.
Bagi petani yang masih membutuhkan pendampingan dan edukasi tentang tata cara bercocok tanam, Pemkot telah menyediakan tim penyuluh Dinas Pertanian, sedangkan untuk pemasaran hasil panen Disperindag akan siap membantu.
"Usaha niaga tani sebetulnya bisa dilakukan asal tekun, apalagi pada saat menjelang bulan Ramadhan akan semakin besar peluang yang bisa dimanfaatkan. Saya bersama Disperindag akan turun ke lapangan, kontrol sembako agar jangan sampai kurang dan tidak terjadi lonjakan harga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Meskipun Kota Pangkalpinang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Babel, namun harus tetap berpikir untuk menjadi penghasil sekaligus pengelola bisnis sehingga perekonomian masyarakat semakin meningkat," kata Wali Kota Maulan Aklil di Pangkalpinang, Jumat.
Usaha niaga tani merupakan salah satu bisnis berbasis usaha pertanian dengan dukungan dari jenis usaha lain dari hilir sampai hulu rantai pokok sektor pangan.
Agrobisnis merupakan sebuah sistem atau strategi usaha penyediaan pangan, melalui usaha budi daya, penyediaan bahan baku, pengelolaan pascapanen, pengolahan hasil panen hingga tahap pemasaran.
"Kemarin kami sudah melakukan panen raya cabai di lahan demplot Kelompok Tani Makmur, Tuatunu. Hasilnya sangat baik dan ini merupakan sebuah peluang untuk dikembangkan ke arah itu," katanya.
Lahan demplot cabai tersebut merupakan salah satu realisasi dari program pengendalian inflasi cabai di Kota Pangkalpinang dengan kerja sama antara Pemkot, Bank Indonesia dan kelompok tani.
"Saat ini sudah ada beberapa kelompok tani binaan, seperti di Tuatunu, Bukit Merapin, Pasir Garam dan kelompok tani PKK. Mereka cukup terbantu dengan program yang dilakukan Bank Indonesia," ujarnya.
Ia berharap program yang sudah dirintis bisa terus berlanjut sehingga nantinya bisa mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan sektor usaha niaga tani sebagai salah satu unggulan perekonomian masyarakat.
Menurut dia, hasil yang sudah diraih para anggota kelompok tani selama ini sudah cukup menggembirakan, terbukti dengan ketangguhan para petani menghadapi situasi pandemi COVID-19.
"Para petani bisa bertahan melalui pertanian dan komoditas pangan yang menjadi kebutuhan masyarakat luas. Sesuai dengan kebutuhan dalam satu tahun, hasil cabai lokal hampir 50 ton setahun untuk memenuhi kebutuhan warga Pangkalpinang," katanya.
Bagi petani yang masih membutuhkan pendampingan dan edukasi tentang tata cara bercocok tanam, Pemkot telah menyediakan tim penyuluh Dinas Pertanian, sedangkan untuk pemasaran hasil panen Disperindag akan siap membantu.
"Usaha niaga tani sebetulnya bisa dilakukan asal tekun, apalagi pada saat menjelang bulan Ramadhan akan semakin besar peluang yang bisa dimanfaatkan. Saya bersama Disperindag akan turun ke lapangan, kontrol sembako agar jangan sampai kurang dan tidak terjadi lonjakan harga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022