Warga Desa Tempilang Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar perang ketupat, sebagai tradisi masyarakat dalam menyambut puasa Ramadhan 1443 Hijriyah.
"Alhamdulillah, tahun ini perang ketupat kembali digelar setelah dua tahun tradisi warga daerah ini tertunda karena kasus COVID-19 yang tinggi," kata Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fatah saat membuka tradisi perang ketupat di Tempilang, Senin.
Ia mengatakan selama ini pelaksanaan tradisi perang ketupat ini sudah menjadi agenda tahunan masyarakat Tempilang dalam menyambut puasa Ramadhan dan tradisi ini juga sudah diakui nasional.
"Saya ingin menekankan, penting bagi generasi muda untuk ikut serta melestarikan budaya, agar perang ketupat dapat dikenal di tingkat global," katanya.
Bupati Bangka Barat Sukirman mengucapkan berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi berupa bantuan dana, baik dari pemerintah, swasta, bahkan dari kantong pribadi, karena banyak yang mengamini Perang Ketupat dapat terlaksana.
"Terima kasih kepada seluruh pihak, pemerintah provinsi, kabupaten, PT Timah, bahkan ada yang dari uang pribadi Pak Erzaldi. Tanpa adanya dukungan moril dan materil ini, perang ketupat belum tentu dapat terlaksana," katanya.
Ketua Adat Tempilang Keman mengatakan Perang Ketupat merupakan tradisi dengan filosofi permohonan keselamatan kepada Yang maha kuasa agar kehidupan warga tempilang terhindar dari bahaya dan hal - hal buruk sekaligus untuk menyambut bulan suci Ramadan.
"Perang ketupat ini bertujuan agar kampung menjadi aman dan terhindar dari hal hal buruk," katanya. **3**
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Alhamdulillah, tahun ini perang ketupat kembali digelar setelah dua tahun tradisi warga daerah ini tertunda karena kasus COVID-19 yang tinggi," kata Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fatah saat membuka tradisi perang ketupat di Tempilang, Senin.
Ia mengatakan selama ini pelaksanaan tradisi perang ketupat ini sudah menjadi agenda tahunan masyarakat Tempilang dalam menyambut puasa Ramadhan dan tradisi ini juga sudah diakui nasional.
"Saya ingin menekankan, penting bagi generasi muda untuk ikut serta melestarikan budaya, agar perang ketupat dapat dikenal di tingkat global," katanya.
Bupati Bangka Barat Sukirman mengucapkan berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi berupa bantuan dana, baik dari pemerintah, swasta, bahkan dari kantong pribadi, karena banyak yang mengamini Perang Ketupat dapat terlaksana.
"Terima kasih kepada seluruh pihak, pemerintah provinsi, kabupaten, PT Timah, bahkan ada yang dari uang pribadi Pak Erzaldi. Tanpa adanya dukungan moril dan materil ini, perang ketupat belum tentu dapat terlaksana," katanya.
Ketua Adat Tempilang Keman mengatakan Perang Ketupat merupakan tradisi dengan filosofi permohonan keselamatan kepada Yang maha kuasa agar kehidupan warga tempilang terhindar dari bahaya dan hal - hal buruk sekaligus untuk menyambut bulan suci Ramadan.
"Perang ketupat ini bertujuan agar kampung menjadi aman dan terhindar dari hal hal buruk," katanya. **3**
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022