• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News babel
Jumat, 13 Juni 2025
Antara News babel
Antara News babel
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Barat
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
      Prabowo terima telepon Trump bahas kerja sama dan perdamaian global

      Prabowo terima telepon Trump bahas kerja sama dan perdamaian global

      Jumat, 13 Juni 2025 13:40

      Fakta COVID-19 varian Nimbus

      Fakta COVID-19 varian Nimbus

      Jumat, 13 Juni 2025 9:12

      Prabowo terima telepon dari Presiden AS Donald Trump

      Prabowo terima telepon dari Presiden AS Donald Trump

      Jumat, 13 Juni 2025 8:56

      Prabowo: Bangsa dibangun dengan sabar, darah, keringat, dan air mata

      Prabowo: Bangsa dibangun dengan sabar, darah, keringat, dan air mata

      Kamis, 12 Juni 2025 21:43

      Cara cek penerima PIP Juni 2025 sudah cair atau belum

      Cara cek penerima PIP Juni 2025 sudah cair atau belum

      Kamis, 12 Juni 2025 14:14

  • Mancanegara
      Khamenei: Israel akan terima 'takdir yang pahit' karena serang Iran

      Khamenei: Israel akan terima 'takdir yang pahit' karena serang Iran

      Jumat, 13 Juni 2025 13:29

      Iran digempur Israel: Ilmuwan, petinggi militer, warga sipil tewas

      Iran digempur Israel: Ilmuwan, petinggi militer, warga sipil tewas

      Jumat, 13 Juni 2025 11:37

      Iran ancam balas keras serangan Israel yang hancurkan permukiman sipil

      Iran ancam balas keras serangan Israel yang hancurkan permukiman sipil

      Jumat, 13 Juni 2025 11:11

      Indonesia sampaikan belasungkawa atas tragedi pesawat Air India

      Indonesia sampaikan belasungkawa atas tragedi pesawat Air India

      Jumat, 13 Juni 2025 10:43

      Diperkirakan lebih dari 290 tewas dalam kecelakaan pesawat di India

      Diperkirakan lebih dari 290 tewas dalam kecelakaan pesawat di India

      Jumat, 13 Juni 2025 10:38

  • Bangka Belitung
    • Pangkal Pinang
    • Bangka
    • Bangka Tengah
    • Bangka Selatan
    • Bangka Barat
    • Belitung
    • Belitung Timur
    • Lingkungan
        Hari Lingkungan Hidup sedunia 2025, PLN gerak serentak bersihkan sampah di 56 lokasi se-Indonesia

        Hari Lingkungan Hidup sedunia 2025, PLN gerak serentak bersihkan sampah di 56 lokasi se-Indonesia

        Jumat, 13 Juni 2025 11:46

        BMKG: Pangkalpinang dan mayoritas kota di Indonesia hujan

        BMKG: Pangkalpinang dan mayoritas kota di Indonesia hujan

        Jumat, 13 Juni 2025 9:05

        Hujan dan berawan prediksi cuaca sebagian kota di Indonesia, Pangkalpinang berawan tebal

        Hujan dan berawan prediksi cuaca sebagian kota di Indonesia, Pangkalpinang berawan tebal

        Kamis, 12 Juni 2025 8:10

        BMKG: Hujan dan awan tebal terjadi di sejumlah kota di Indonesia, Pangkalpinang hujan ringan

        BMKG: Hujan dan awan tebal terjadi di sejumlah kota di Indonesia, Pangkalpinang hujan ringan

        Rabu, 11 Juni 2025 6:55

        BMKG: Berawan tebal dan hujan prakiraan cuaca di sebagian kota Indonesia, Pangkalpinang hujan ringan

        BMKG: Berawan tebal dan hujan prakiraan cuaca di sebagian kota Indonesia, Pangkalpinang hujan ringan

        Selasa, 3 Juni 2025 8:43

    • Olahraga
        Jadwal pertandingan pertama Piala Dunia Antarklub 2025

        Jadwal pertandingan pertama Piala Dunia Antarklub 2025

        Jumat, 13 Juni 2025 13:44

        48 tim meriahkan kejuaraan tenis lapangan Bhayangkara Cup 2025

        48 tim meriahkan kejuaraan tenis lapangan Bhayangkara Cup 2025

        Jumat, 13 Juni 2025 11:02

        Thomas Frank resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru Tottenham

        Thomas Frank resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru Tottenham

        Jumat, 13 Juni 2025 8:59

        Indonesia gulung Selandia Baru 3-0 di AVC Nations Cup 2025

        Indonesia gulung Selandia Baru 3-0 di AVC Nations Cup 2025

        Kamis, 12 Juni 2025 22:05

        Patrick Kluivert mundur sebagai pelatih usai kekalahan Timnas Indonesia, benarkah? Cek faktanya

        Patrick Kluivert mundur sebagai pelatih usai kekalahan Timnas Indonesia, benarkah? Cek faktanya

        Kamis, 12 Juni 2025 20:52

    • Gaya Hidup
        Mengenal fenomena Strawberry Moon dan bagaimana itu bisa terjadi?

        Mengenal fenomena Strawberry Moon dan bagaimana itu bisa terjadi?

        Jumat, 13 Juni 2025 11:27

        Aktor Kim Soo Hyun kena sita properti mewahnya imbas kontroversi

        Aktor Kim Soo Hyun kena sita properti mewahnya imbas kontroversi

        Jumat, 13 Juni 2025 10:40

        Chat audio grup WhatsApp modus penipuan baru hacker, benarkah?

        Chat audio grup WhatsApp modus penipuan baru hacker, benarkah?

        Kamis, 12 Juni 2025 22:09

        Kenali gejala dan cara mengatasi memori HP Android penuh

        Kenali gejala dan cara mengatasi memori HP Android penuh

        Kamis, 12 Juni 2025 21:47

        Cara aktifkan Mode Lockdown di iPhone, iPad, dan Mac untuk keamanan

        Cara aktifkan Mode Lockdown di iPhone, iPad, dan Mac untuk keamanan

        Kamis, 12 Juni 2025 15:46

    • Opini
        Belajar pembangunan desa dari Korea Selatan untuk desa di Indonesia

        Belajar pembangunan desa dari Korea Selatan untuk desa di Indonesia

        Jumat, 13 Juni 2025 13:36

        Gua Hira, berwisata dan napak tilas Al Quran

        Gua Hira, berwisata dan napak tilas Al Quran

        Rabu, 11 Juni 2025 17:17

        Intaian konflik tambang nikel di Raja Ampat

        Intaian konflik tambang nikel di Raja Ampat

        Senin, 9 Juni 2025 22:56

        Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih: Peluang dan tantangan menuju keadilan ekonomi dari desa

        Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih: Peluang dan tantangan menuju keadilan ekonomi dari desa

        Sabtu, 7 Juni 2025 12:37

        Menunaikan ibadah Kurban tanpa mengorbankan lingkungan

        Menunaikan ibadah Kurban tanpa mengorbankan lingkungan

        Jumat, 6 Juni 2025 22:52

    • English News
        Prabowo rules out Cabinet reshuffle as ministers perform well

        Prabowo rules out Cabinet reshuffle as ministers perform well

        Kamis, 12 Juni 2025 21:55

        Govt issues warning as Asian COVID-19 cases surge

        Govt issues warning as Asian COVID-19 cases surge

        Sabtu, 31 Mei 2025 23:13

        Indonesia welcomes tourism cooperation with Maldives

        Indonesia welcomes tourism cooperation with Maldives

        Rabu, 16 April 2025 23:07

        Indonesia stops humanitarian aid delivery for Myanmar quake victims

        Indonesia stops humanitarian aid delivery for Myanmar quake victims

        Kamis, 3 April 2025 17:42

        Cambodia, Thailand, Myanmar off-limits for Indonesian workers: govt

        Cambodia, Thailand, Myanmar off-limits for Indonesian workers: govt

        Sabtu, 29 Maret 2025 3:49

    • Pariwisata dan Multikultur
      • Pangkalpinang
      • Bangka
      • Bangka Tengah
      • Bangka Barat
      • Bangka Selatan
      • Belitung
      • Belitung Timur
      • Foto
        • Kepala Bakamla Babel kunjungi Kantor Berita Antara Bangka Belitung

          Kepala Bakamla Babel kunjungi Kantor Berita Antara Bangka Belitung

          Kamis, 12 Juni 2025 17:01

          GM PLN Bangka Belitung  kunjungi Kantor Berita Antara Babel

          GM PLN Bangka Belitung kunjungi Kantor Berita Antara Babel

          Rabu, 4 Juni 2025 15:23

          Pelantikan Bupati-Wakil Bupati Bangka Barat

          Pelantikan Bupati-Wakil Bupati Bangka Barat

          Senin, 2 Juni 2025 11:32

          Kapolres Bangka Selatan pimpin upacara Hari Lahir Pancasila

          Kapolres Bangka Selatan pimpin upacara Hari Lahir Pancasila

          Senin, 2 Juni 2025 11:16

          Evakuasi ABK Sumber Jaya yang tenggelam di perairan Tanjung Berikat

          Evakuasi ABK Sumber Jaya yang tenggelam di perairan Tanjung Berikat

          Kamis, 29 Mei 2025 14:41

      • Video
        • Babel hapus Iuran Penyelenggaraan Pendidikan jenjang SMA,SMK dan SLB

          Babel hapus Iuran Penyelenggaraan Pendidikan jenjang SMA,SMK dan SLB

          Jumat, 13 Juni 2025 16:35

          Lestarikan budaya cerita rakyat, Pangkalpinang gelar lomba bertutur

          Lestarikan budaya cerita rakyat, Pangkalpinang gelar lomba bertutur

          Selasa, 10 Juni 2025 18:55

          Program MBG perdana di Pangkalpinang sasar 4 sekolah dasar

          Program MBG perdana di Pangkalpinang sasar 4 sekolah dasar

          Selasa, 10 Juni 2025 15:19

          Panen raya jagung dukung swasembada pangan di Babel

          Panen raya jagung dukung swasembada pangan di Babel

          Kamis, 5 Juni 2025 17:07

          162 Koperasi Merah Putih di Babel sudah berbadan hukum

          162 Koperasi Merah Putih di Babel sudah berbadan hukum

          Rabu, 4 Juni 2025 20:28

      Menjadikan tradisi Perang Ketupat "go internasional"

      Oleh Donatus Dasapurna Putranta Jumat, 17 Maret 2023 12:09 WIB

      Menjadikan tradisi Perang Ketupat

      Mentok, Babel (ANTARA) - Sya'ban dalam penanggalan Hijriah atau Ruwah pada penghitungan Tahun Jawa merupakan bulan yang dianggap penting bagi sebagian besar masyarakat yang tinggal di Pulau Bangka, khususnya di Kabupaten Bangka Barat.

      Pada Bulan Ruwah, hampir di setiap desa di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, penduduknya masih memegang tradisi persiapan memasuki Bulan Ramadhan dengan melakukan pembersihan batin, melalui beragam cara, mulai dari bersih kubur, bersih kampung, pengajian, khataman Al Quran, pawai obor, membuat dodol massal yang dilengkapi dengan hiburan seni modern sebagai pelengkap kegembiraan menyambut bulan penuh ampunan itu.

      Bahkan, di beberapa desa bisa dijumpai perayaan pesta adat Ruwah yang dilangsungkan sudah seperti layaknya Hari Raya Idul Fitri, dengan saling bertamu, saling memaafkan. Saudara, kerabat, dan para kawan dari luar desa dan luar daerah, sengaja datang ke desa untuk bersilaturahim.

      Tradisi ini berlangsung turun temurun dan tetap lestari hingga kini, seperti di Desa Tempilang, sebuah desa di ujung Tenggara Kabupaten Bangka Barat, berjarak sekitar 120 kilometer dari pusat Kota Mentok, ibu kota kabupaten.

      Warga desa setempat memiliki cara tersendiri dalam memeringati Bulan Sya'ban atau Ruwah, yaitu dengan menggelar tradisi Perang Ketupat.

      Berdasarkan catatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat yang dirangkum dari beberapa penduduk setempat dan dari para tetua adat, tradisi Perang Ketupat Tempilang sudah ada sebelum Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883.

      Tradisi ini memeragakan pertarungan antara dua kelompok, yaitu kelompok penguasa laut dan penguasa darat, yang berperang dengan saling melempar ketupat sebagai peluru ke badan kelompok satu dan kelompok lain.

      Tradisi ini berlangsung cukup meriah, bahkan sampai saat ini dalam setiap pelaksanaan Perang Ketupat yang digelar rutin setiap tahun berhasil menyedot hingga puluhan ribu pengunjung ke Pantai Pasirkuning yang menjadi lokasi penyelenggaraan.

      Riuh rendah sorak sorai penonton menyertai adegan saling lempar ketupat yang dilakukan dua kelompok tersebut, dan ritual perang berakhir pada saat ratusan ketupat yang disiapkan di tengah arena habis untuk saling lempar.

      Usai berperang, para peserta dari dua kelompok saling berjabat tangan dan berangkulan saling memaafkan, penggalan babak ini memiliki makna pentingnya menyudahi pertikaian, tidak ada untung yang didapat dari berperang atau bermusuhan.

      Pesan perdamaian dan persaudaraan yang tersirat dalam tradisi ini penting disampaikan kepada khalayak.

      "Go International"

      Ritual Perang Ketupat yang mampu menyedot puluhan ribu orang, baik warga lokal maupun warga dari luar daerah, datang ke lokasi itu menjadikan sebuah energi baru bagi pemerintah daerah setempat untuk mengembangkan kekayaan budaya lokal agar bisa semakin terkenal, bahkan mampu menyedot wisatawan mancanegara.

      "Tradisi ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi daya tarik wisatawan. Kami mendorongnya agar tradisi ini go international," kata Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming.

      Sebagai langkah awal, Pemkab Bangka Barat bersama komunitas pemerhati sejarah di Mentok selama ini menjalin komunikasi yang baik dengan para keluarga korban yang meninggal dunia pada tragedi Perang Dunia II di Mentok, khususnya para keluarga korban yang berasal dari Australia.

      Para keluarga korban PD II ini setiap Februari rutin datang ke Mentok untuk mengenang peristiwa kedukaan atas tragedi yang terjadi dan merenggut nyawa keluarganya.

      Jalinan komunikasi yang sangat baik dan sudah terjalin dalam beberapa tahun terakhir ini akan dikembangkan untuk bersama-sama membangun Bangka Barat, terutama dalam sektor pariwisata.

      Jika memungkinkan, mereka akan diundang hadir dalam perayaan Perang Ketupat. Melalui pola ini diharapkan mereka bisa bekerja sama dan menjadi agen pariwisata budaya lokal yang dipromosikan ke seluruh penjuru dunia.

      Sejalan dengan pesan perdamaian yang tersirat dalam Perang Ketupat, para keluarga korban Perang Dunia II pun jika berkenan menghadiri tradisi itu akan diajak untuk menyudahi dendam, menjahit luka batin atas tragedi yang terjadi dan membangun kembali kehidupan yang lebih baik dan bermartabat.

      Selain mengupayakan pola promosi seperti itu, pemerintah daerah setempat juga sedang melakukan persiapan untuk mengusulkan rangkaian tradisi lokal tersebut bisa masuk dalam agenda nasional.

      Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat telah berkomunikasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Jambi-Babel terkait rencana tersebut.

      Rangkaian Pesta Adat Ruwah dan Perang Ketupat yang berlangsung selama beberapa hari ini memiliki kekhasan tersendiri dan tidak dijumpai dalam peringatan atau tradisi pesta adat di desa-desa lain, bahkan sejak 2014, Pesta Adat Perang Ketupat telah mendapatkan pengakuan dan ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

      Dalam rangkaian pesta adat ini bisa ditemukan beberapa objek ritual, tata cara dan keterlibatan masyarakat yang perlu terus dilestarikan. Usulan untuk menjadikan Pesta Adat Perang Ketupat menjadi salah satu agenda nasional juga diarahkandalam rangka pelestarian, bahkan untuk dikembangkan.


      Akulturasi budaya

      Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat mencatat Perang Ketupat bukan hanya saling lempar ketupat antara dua kelompok, namun memiliki rangkaian prosesi yang dilaksanakan dalam beberapa hari.

      Dari pengamatan selama ini, rangkaian perayaan Perang Ketupat merupakan bentuk akulturasi budaya, minimal ada dua budaya yang bertemu.

      Tetua adat setempat memimpin jalannya ritual Perang Ketupat di Pantai Pasirkuning, Tempilang, Kabupaten Bangka Barat. (ANTARA/ Donatus Dasapurna)

      Dalam rangkaian Pesta Adat Perang Ketupat yang puncak acaranya dilaksanakan di Pantai Pasirkuning, terdapat lima tahapan yang dilakukan, yaitu Penimbongan, Ngancak, Perang Ketupat, Ngayok Perae, dan Taber Kampong.

      Lima tahapan ini merupakan tradisi yang sudah ada dan tetap dilestarikan kelompok warga setempat sejak masa lalu, sebagai bentuk pengakuan atas kekuatan alam semesta yang telah memberikan kehidupan, keselamatan, dan kesejahteraan bagi penduduk setempat.

      Sehari sebelum puncak acara Perang Ketupat, beberapa tetua adat yang mengemban tugas pawang laut dan darat telah memulai berbagai persiapan sesuai dengan petunjuk yang ada di alam, seperti membuat ramuan dari berbagai jenis daun dan bahan lain untuk ditabur simbol pengusiran berbagai mara bahaya dan kejahatan yang bisa mencelakai warga yang tinggal di desa itu.

      Pada prosesi "taber" (bahasa lokal dari menabur/memercik) dilakukan tetua adat dengan memercikkan air ramuan itu keliling kampung mendatangi rumah-rumah penduduk disertai dengan memanjatkan doa diiringi tetabuhan gendang dengan irama tertentu.

      Setelah itu, pada esok hari, rangkaian upacara perang ketupat diselenggarakan di tepi Pantai Pasirkuning.

      Sedekah Ruwah dan Pesta Adat Perang Ketupat diawali dengan "nganggung" atau makan bersama yang biasanya digelar di masjid desa, dilanjutkan dengan ritual perang ketupat di pinggir Pantai Pasirkuning.

      Ritual Perang Ketupat dipimpin tetua adat setempat, beberapa tarian khas daerah itu, yaitu Tari Kedidi, Tari Serimbang dan Tari Ganjak-Ganjur yang dibawakan sejumlah gadis sebagai penanda acara telah dimulai, dan berlanjut perang ketupat, dua kelompok saling menyerang saling melemparkan ketupat.

      Perang dianggap selesai setelah ketupat terlempar semua yang menandakan makhluk jahat menyerah kalah dan menjauh.

      Panitia juga menghanyutkan sebuah kapal berisi sesaji ke tengah pantai sebagai simbol untuk mengantarkan roh jahat ke alamnya dan tidak mengganggu ketenteraman warga Desa Tempilang.

      Tradisi ini pada perkembangannya menjadi daya tarik warga desa lain dan luar daerah untuk datang menyaksikan ritual tersebut, bahkan sampai saat ini setiap kali digelar Perang Ketupat yang hadir bisa mencapai puluhan ribu orang.

      Selain mengingatkan tentang sejarah leluhur, pesta adat juga sebagai realisasi kesadaran warga akan nilai-nilai luhur warisan nenek moyang dalam menjaga kelestarian alam.

      Tradisi Perang Ketupat dilaksanakan pada bulan Sya'ban atau 1 bulan menjelang Ramadhan pada masa kini berkembang dan menjadi ajang silaturahim seluruh warga, keluarga yang merantau maupun masyarakat dari daerah lain untuk bersama-sama datang ke Tempilang menjalin pertemanan dan persaudaraan.

      Pada kesempatan itu seluruh rumah warga terbuka untuk didatangi siapapun untuk saling kenal, bersilaturahim menambah saudara, bahkan tuan rumah menyiapkan berbagai macam sajian makanan dan minuman seperti layaknya saat lebaran Idul Fitri.

      Dalam rangkaian acara itu, akulturasi budaya terjadi sangat cair, nilai-nilai kearifan lokal dalam menjaga kelestarian alam semesta berpadu padan dengan nilai-nilai ajaran agama yang mengedepankan silaturahim dan saling memaafkan.

      Perang Ketupat, sebuah ekspresi kebudayaan yang perlu terus dilestarikan dan dikembangkan bisa menjadi pengingat dan semangat pentingnya menyudahi dendam, menjalin persaudaraan untuk membangun kehidupan yang lebih bahagia dan damai.

      Editor : Bima Agustian
      COPYRIGHT © ANTARA 2025
      • Whatsapp
      • facebook
      • twitter
      • email
      • pinterest

      Berita Terkait

      Perang Ketupat dan Pantiaw Ubi sudah tercatat sebagai kekayaan intelektual dari Bangka Barat

      Perang Ketupat dan Pantiaw Ubi sudah tercatat sebagai kekayaan intelektual dari Bangka Barat

      15 Maret 2025 22:53

      Bangka Barat lestarikan Pesta Adat Perang Ketupat

      Bangka Barat lestarikan Pesta Adat Perang Ketupat

      17 Februari 2025 20:26

      Bangka Barat kembangkan pesta adat untuk tarik wisatawan

      Bangka Barat kembangkan pesta adat untuk tarik wisatawan

      4 Maret 2024 21:43

      Pemkab Bangka Barat fasilitasi tradisi Perang Ketupat

      Pemkab Bangka Barat fasilitasi tradisi Perang Ketupat

      4 Maret 2024 15:13

      Bangka Barat dorong tradisi Perang Ketupat masuk agenda nasional

      Bangka Barat dorong tradisi Perang Ketupat masuk agenda nasional

      15 Maret 2023 16:15

      Pj Gubernur Babel: pesta adat perang ketupat sebagai ajang silaturahmi

      Pj Gubernur Babel: pesta adat perang ketupat sebagai ajang silaturahmi

      12 Maret 2023 23:04

      Warga Tempilang gelar pesta perang ketupat sambut bulan Ramadan

      Warga Tempilang gelar pesta perang ketupat sambut bulan Ramadan

      12 Maret 2023 20:03

      Kemenkumham Babel catatkan Perang Ketupat Tempilang sebagai KIK

      Kemenkumham Babel catatkan Perang Ketupat Tempilang sebagai KIK

      12 Maret 2023 20:01

      Terpopuler

      Hasil dan klasemen Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa: Norwegia gasak Italia tiga gol tanpa balas

      Kualifikasi Piala Dunia 2026

      Hasil dan klasemen Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa: Norwegia gasak Italia tiga gol tanpa balas

      Patrick Kluivert mundur sebagai pelatih usai kekalahan Timnas Indonesia, benarkah? Cek faktanya

      Anti Hoax

      Patrick Kluivert mundur sebagai pelatih usai kekalahan Timnas Indonesia, benarkah? Cek faktanya

      Hasil dan klasemen Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa: Italia kalahkan Moldova 2-0

      Kualifikasi Piala Dunia 2026

      Hasil dan klasemen Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa: Italia kalahkan Moldova 2-0

      Hasil dan klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL: Brasil dipastikan lolos ke Piala Dunia

      Kualifikasi Piala Dunia 2026

      Hasil dan klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL: Brasil dipastikan lolos ke Piala Dunia

      Ditlantas Polda Babel lakukan penutupan dan rekayasa lalu lintas jelang Bhayangkara Babel Run 2025

      Ditlantas Polda Babel lakukan penutupan dan rekayasa lalu lintas jelang Bhayangkara Babel Run 2025

      Top News

      • Gubernur Babel siapkan diri ikuti Retreat Presiden Prabawo

        Gubernur Babel siapkan diri ikuti Retreat Presiden Prabawo

        9 menit lalu

      • PT Timah gerak cepat lakukan pengasapan di Gemuruh tekan DBD

        PT Timah gerak cepat lakukan pengasapan di Gemuruh tekan DBD

        2 jam lalu

      • Air Mesu dan musim durian: Menggali potensi lokal untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat

        Air Mesu dan musim durian: Menggali potensi lokal untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat

        3 jam lalu

      • Jadwal pertandingan pertama Piala Dunia Antarklub 2025

        Jadwal pertandingan pertama Piala Dunia Antarklub 2025

        3 jam lalu

      • Khamenei: Israel akan terima 'takdir yang pahit' karena serang Iran

        Khamenei: Israel akan terima 'takdir yang pahit' karena serang Iran

        4 jam lalu

      Antara News babel
      babel.antaranews.com
      Copyright © 2025
      • Top News
      • Terkini
      • RSS
      • Twitter
      • Facebook
      • Mancanegara
      • Bangka Belitung
      • Lipsus
      • Lingkungan
      • Olahraga
      • Gaya Hidup
      • Opini
      • English-news
      • Pariwisata Babel
      • Ketentuan Penggunaan
      • Tentang Kami
      • Pedoman
      • Kebijakan Privasi
      • BrandA
      • ANTARA Foto
      • Korporat
      • PPID
      • www.antaranews.com
      • Antara Foto
      • IMQ
      • Asianet
      • OANA
      notification icon
      Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com