Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengembangkan berbagai kegiatan pesta adat agar mampu menjadi daya tarik wisatawan, sehingga sektor pariwisata daerah semakin maju.
"Kita akan terus melakukan pembenahan agar berbagai kegiatan pesta adat dan beberapa acara yang masuk dalam agenda wisata agar semakin berkualitas, atraktif, dan menarik, sehingga akan semakin banyak yang berkunjung," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat Muhammad Ali di Mentok, Babel, Senin.
Ia mengatakan pada tahun ini terdapat sebanyak 41 kegiatan pariwisata dan budaya yang masuk dalam agenda wisata, salah satunya adalah Pesta Adat Perang Ketupat yang dilaksanakan di Pantai Pasirkuning, Kecamatan Tempilang.
Pesta Adat Perang Ketupat pada 2014 sudah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu.
“Pada tahun ini, Pesta Adat Perang Ketupat kita fasilitasi dan juga ada dukungan pendanaan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Jambi-Babel berupa kurasi untuk peningkatan kualitas acara," katanya.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah, baik di daerah maupun pusat diharapkan ke depan Pesta Adat Perang Ketupat akan semakin berkualitas dan menarik untuk dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Menurut dia, pada pelaksanaan Pesta Adat Perang Ketupat tahun ini ditingkatkan menjadi acara festival juga merupakan salah satu upaya agar pesta adat tersebut menjadi kegiatan budaya skala nasional dari Bangka Barat.
"Kita berharap Perang Ketupat sebagai simbol melepas dendam, amarah, iri, dan dengki ini, bisa menjadi ajang silaturahim antarsesama, membangun semangat kekeluargaan, dan saling memaafkan menjelang bulan Ramadhan ini bisa semakin menarik, sehingga akan semakin banyak dikunjungi wisatawan," katanya.
Bupati Bangka Barat Sukirman mengatakan Pesta Adat Perang Ketupat biasanya diadakan satu minggu sebelum Ramadhan dengan tujuan untuk bersilaturahim dan saling memaafkan agar semakin siap memasuki bulan suci Ramadhan.
"Pesta adat ini merupakan salah satu cara mengundang masyarakat kita untuk dapat bersilaturahim sehingga pada bulan Ramadhan hubungan antarsesama manusia bisa diselesaikan, sehingga menjadi lebih siap saat memasuki bulan puasa," katanya.
Untuk menggenapi rangkaian acara tradisi, panitia juga menyiapkan kegiatan pesta rakyat yang diisi dengan berbagai kegiatan seni agar semakin menarik untuk disaksikan.
"Tahun depan kita akan gelar kembali dengan acara yang lebih bagus lagi," katanya.