Jakarta (ANTARA) - Anak usaha Badan Pengelola Keuangan Haji di Arab Saudi, BPKH Limited, mengirimkan 475 ton bumbu khas Indonesia ke Arab Saudi yang akan digunakan dapur-dapur yang menyiapkan konsumsi jamaah calon haji Indonesia.
"Dengan makanan yang lebih sesuai dengan lidah mereka, stamina dan semangat jamaah dalam menjalankan ibadah haji diharapkan tetap terjaga," ujar Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Sidiq mengatakan proyek ini merupakan hasil seleksi ketat terhadap produsen bumbu Indonesia yang telah dilakukan sejak November 2024.
Dari hasil seleksi tersebut, tujuh produsen bumbu terpilih untuk menyediakan 22 jenis bumbu khas Indonesia, seperti bumbu nasi goreng, semur, gulai, rendang, tumis, balado, dan lain-lain.
Ia menyampaikan inisiatif ini bertujuan untuk memberikan cita rasa makanan yang lebih familiar bagi jamaah calon haji Indonesia, sehingga mereka dapat menikmati makanan yang sesuai dengan selera.
Sementara Pimpinan BPKH Limited lainnya, Iman Ni'matullah, mengungkapkan bahwa jumlah bumbu yang didatangkan dari Indonesia meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Tahun lalu, jumlah bumbu yang kami distribusikan hanya 76 ton. Tahun ini meningkat menjadi 475 ton, atau naik sebesar 625 persen. Ini menunjukkan tingginya kebutuhan akan bumbu khas Indonesia di dapur-dapur penyedia konsumsi jamaah haji," kata dia.
Lebih dari sekadar meningkatkan kualitas konsumsi jamaah, kata dia, inisiatif bisnis ini juga membawa manfaat finansial bagi penyelenggaraan ibadah haji.
Seluruh keuntungan yang diperoleh dari pemenuhan kebutuhan bumbu ini akan dikembalikan sebagai nilai manfaat keuangan haji dan digunakan untuk mendukung pelaksanaan ibadah haji tahun berikutnya.
Dapur-dapur penyedia makanan di Makkah dan Madinah menyambut baik inovasi penggunaan bumbu instan dari Indonesia.
Selain memastikan cita rasa yang lebih terstandar, penggunaan bumbu tersebut juga dinilai lebih efisien karena dapat mengurangi biaya tenaga kerja, listrik, dan bahan baku lainnya.
"Kami telah melakukan pendampingan kepada produsen bumbu Indonesia untuk memproses ekspor, termasuk pengurusan izin SFDA, clearance, serta koordinasi dengan importir lokal dan pihak otoritas di Arab Saudi," kata Iman.