Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya melakukan pelestarian tradisi lokal untuk mendukung pembangunan sektor pariwisata.
"Berbagai kegiatan pelestarian budaya kita fasilitasi dengan harapan agar kegiatan berjalan meriah dan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan datang ke daerah ini," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka Barat Muhammad Ali di Mentok, Senin.
Salah satu kegiatan tradisi yang difasilitasi pelaksanaannya oleh Pemkab Bangka Barat adalah tradisi Pesta Adat Ruwah Desa Pusuk yang baru saja digelar warga di desa itu.
Ia berharap ke depan agar Pemerintah Desa Pusuk dapat melakukan evaluasi dan tidak cepat puas dengan kesuksesan yang telah dicapai.
"Kita melakukan evaluasi setiap tahun, selain melakukan evaluasi kegiatan yang sudah berjalan juga melakukan penggalian dari sisi kebudayaan, nilai -nilai keagamaan dan informasi yang bisa menjadikan kegiatan itu semakin kuat dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat," katanya.
Menurut dia, kegiatan pesta adat yang telah dilaksanakan warga Desa Pusuk memiliki nilai kebersamaan, kegotongroyongan, penguatan nilai-nilai yang terkandung dalam Al Quran dan tentunya penghormatan bagi leluhur yang telah membangun desa tersebut.
Warga desa antusias mengikuti acara mulai dari prosesi awal hingga akhir dengan penuh keakraban dan kekeluargaan.
Kepala Desa Pusuk Hopermen Daus mengakui pesta adat yang digelar tahun ini sepi peserta khataman Al Quran dibandingkan tahun sebelumnya, kemungkinan hal ini karena faktor kurangnya minat anak-anak yang baru lulus dari Taman Pendidikan Al Quran (TPA).
"Kemungkinan mereka yang baru lulus masih malu-malu, kita sudah lakukan evaluasi agar ke depan guru-guru TPA bisa hadir agar acara ini lebih meriah, lebih banyak anak-anak yang menjadi peserta khataman Al Quran karena nilai-nilai ini sebagai pedoman dan bekal hidup mereka ke depan," ujarnya.
Selain memfasilitasi kegiatan pesta adat tersebut, pada bulan Februari 2025 Pemkab Bangka Barat juga memberikan dukungan terhadap berbagai kegiatan tradisi di desa lainnya, antara lain tradisi Dodol Bergema Desa Penyampak, Pesta Adat Perang Ketupat Kecamatan Tempilang, Pawai 3.000 Culok Kampung Daya Baru Mentok, sedangkan pada Maret dilaksanakan Malam Api Tujuh Likur Desa Mancung dan Parade Bedug Kecamatan Kelapa.
Berbagai kegiatan tradisi ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan warga secara turun temurun dan sebagian besar dilaksanakan meriah dihadiri ribuan warga luar daerah yang berkunjung untuk bersilaturahim sambil menikmati berbagai kegiatan yang digelar warga, baik kegiatan ritual maupun atraksi seni.