Bangka Barat (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan membantu warga untuk mengembangkan potensi wisata Pesta Adat Ruwah Dodol Bergema yang dilaksanakan rutin setiap tahun oleh warga Desa Penyampak, Kabupaten Bangka Barat.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Babel Saimi di Penyampak, Bangka Barat, Selasa mengatakan, tahun depan akan diupayakan pada pelaksanaan Pesta Adat Dodol Bergema bisa mengundang para peserta dari luar Kabupaten Bangka Barat.
"Sampai saat ini Pesta Adat Dodol Bergema hanya diikuti para peserta pembuat dodol dari Desa Penyampak, ke depan kita akan membantu agar peserta dari daerah lain bisa ikut berpartisipasi agar pesta berlangsung lebih meriah," katanya.
Menurut dia, pembuatan makanan dodol tradisional di Provinsi Babel tidak hanya dibuat oleh warga Desa Penyampak, namun juga ada di desa dan kabupaten lain.
"Ke depan kita upayakan bisa mengundang para pembuat dodol dari kabupaten lain karena di Kabupaten Bangka Selatan, Pangkalpinang dan Bangka juga ada warga yang secara tradisional membuat dodol, bahkan cukup terkenal," ujarnya.
Dengan adanya kegiatan berskala lebih besar diyakini pesta adat akan semakin meriah dan bisa memberikan dampak ekonomi bagi warga Desa Penyampak dan sekitarnya.
Pemprov Babel akan berupaya membuat kegiatan semakin besar dengan bekerja sama dengan pihak terkait lainnya dan tentunya dukungan dari para Anggota DPRD Provinsi Babel.
"Melalui kerja sama yang baik seluruh pemangku kepentingan dan pihak terkait lainnya diharapkan Pesta Adat Dodol Bergema Desa Penyampak menjadi semakin bergema di seluruh Babel," katanya.
Kepala Desa Penyampak Doni mengatakan pesta adat pembuatan dodol dilaksanakan setiap tahun dan saat ini sudah masuk dalam kalender atau agenda kegiatan pariwisata di Kabupaten Bangka Barat.
"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk syukur kepada Allah untuk hasil panen yang sudah diberikan satu tahun terakhir, pesta adat dengan memasak dodol bersama-sama seluruh warga desa ini merupakan kegiatan adat yang sudah berlangsung lama dan akan terus kita lestarikan," katanya.
Pesta Adat Dodol Bergema secara umum dilaksanakan meriah tanpa mengikis semangat, kesakralan, dan nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi warga menyambut bulan suci Ramadhan yang diyakini menjadi bulan penuh keberkahan, ampunan, rahmat Allah SWT.
Tradisi membuat dodol yang dilaksanakan warga Desa Penyampak melibatkan seluruh warga desa, mereka bergotong royong memasak dodol dengan wajan masing-masing.
Dodol yang terbuat dari bahan dasar tepung ketan, santan, gula, minyak, dimasak menggunakan "kawah" (sebutan lokal untuk wajan berukuran besar) membutuhkan waktu sekitar 10 jam agar dodol matang sempurna dan siap disajikan.
Dodol ini akan disajikan pada acara Sedekah Ruwah di Desa Penyampak yang akan digelar seminggu setelah Pesta Adat Dodol Bergema.
Pemprov Babel bantu kembangkan Pesta Adat Dodol Bergema
Selasa, 4 Februari 2025 14:07 WIB
