Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memfasilitasi kegiatan tradisi 'Dodol Bergema' di Desa Penyampak, Kecamatan Tempilang.
"Tradisi turun temurun ini dilaksanakan warga untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan, kami berharap bantuan dari pemerintah ini bisa memberikan motivasi kepada warga untuk terus melestarikan budaya yang ada di desa tersebut," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bangka Barat Heru Warsito di Mentok, Jumat.
Tradisi Dodol Bergema merupakan kebiasaan atau tradisi yang dilaksanakan warga Desa Penyampak membuat dodol dengan melibatkan seluruh warga desa untuk menyambut bulan Ramadhan.
Warga Desa Penyampak bergotong royong membuat dodol yang pelaksanaannya dilakukan di lapangan terbuka, karena setiap keluarga membuat dodol dengan wajan masing-masing.
Dodol yang terbuat dari bahan dasar tepung ketan, santan, gula, minyak, dimasak menggunakan "kawah" (sebutan lokal untuk wajan berukuran besar) membutuhkan waktu sekitar 10 jam agar dodol matang sempurna dan siap disajikan.
"Dodol ini akan disajikan pada acara Sedekah Ruwah di Desa Penyampak yang akan digelar pada Minggu (25/2)," katanya.
Pemkab Bangka Barat mengapresiasi dan memberikan dukungan terhadap kegiatan yang dilaksanakan karena kegiatan memiliki nilai kearifan lokal tinggi dan mampu mengeratkan silaturahim seluruh warga.
"Ini merupakan aset budaya, aset pariwisata, yang kita miliki," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata, kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Babel Widya Kemala Sari berharap kemeriahan pesta adat desa tersebut memberikan keberkahan bagi masyarakat Desa Penyampak.
"Ini merupakan salah satu tradisi yang ada di Bangka Barat yang perlu terus kita jaga untuk diwariskan kepada anak cucu, kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Kabupaten Bangka Barat untuk mengusulkan tradisi ini menjadi salah satu warisan budaya tak benda," katanya.