Penyampak, Bangka Barat (Antara Babel) - Warga Desa Penyampak Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengelar pesta "dodol bergema", sebagai wujud syukur warga setelah masa tanam padi di daerah itu.
"Pesta dodol bergema ini juga merupakan tradisi warga desa menyambut Bulan Ruwah atau Sya'ban menjelang bulan suci Ramadhan," kata Kepala Desa Penyampak, Allani saat pesta dodol bergema di Penyampak, Selasa.
Ia menjelaskan pemerintah desa menyediakan 51 kuali berukuran besar dan berhasil membuat dodol sebanyak 300 kilogram.
"Warga bersuka cita bergotong royong membuat dodol, sehingga dodol dengan cepat selesai dan disajikan kepada tamu undangan yang menghadiri pesta itu," ujarnya.
Ia mengatakan pelaksanaan pesta adat membuat 300 kilogram dodol ini sesuai dengan motto Desa Penyampak "Seumah Sekawa" yang berarti satu rumah membuat satu kuali dodol.
Ia berharap dengan adanya perayaan pesta adat dodol bergema ini terus dilestarikan agar dapat mempererat tali silahturahmi antarmasyarakat Bangka Belitung khususnya Desa Penyampak.
"Kami berharap pesta adat ini dapat terus dilestarikan agar silahturahmi masyarakat dapat terjaga dan dapat mendukung pembangunan pariwisata serta kunjungan wisatawan di daerah ini," harapnya.
Rahma salah seorang warga Desa Penyampak berharap pemerintah daerah terus melestarikan tradisi warga ini, karena dapat meningkatkan silahturahmi antarwarga.
"Pesta adat dodol ini yang digelar secara turun temurun dari nenek moyang sebagai puji syukur warga setelah menanam padi dan menyambut puasa Ramadhan," ujarnya.