Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong para kader keamanan pangan ikut berperan aktif dalam membangun ketahanan pangan lokal.

"Jumlah kader dan duta keamanan pangan yang kami bentuk cukup banyak, tersebar di seluruh kabupaten dan kota. Mereka ini kami arahkan untuk selain memberikan sosialisasi dan edukasi keamanan pangan juga bisa menjadi ujung tombak dalam membangun ketahanan pangan di wilayah tugas masing-masing," kata Kepala BPOM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tedy Wirawan di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengemukakan, Kepulauan Bangka Belitung memiliki potensi sumber daya alam dan peluang pasar cukup besar dalam sektor pangan karena selama ini sebagian besar kebutuhan pangan pokok masih dipasok dari luar daerah.

Kehadiran para kader di seluruh daerah, ujar dia, akan melakukan penyuluhan ketahanan pangan, salah satunya untuk kebutuhan mendesak saat ini, ingin digagas penyuluhan pembuatan minyak goreng dari kelapa.

"Kegiatan ini terinspirasi dari fenomena kelangkaan minyak goreng beberapa waktu lalu dan kami akan memberikan bekal keterampilan terlebih dahulu sebelum turun langsung ke masyarakat," ujarnya.


Menurut dia, selain meningkatkan pemahaman pentingnya menjaga ketahanan pangan lokal, program yang digagas tersebut sejalan dengan upaya pemerintah dalam menurunkan kasus "stunting" atau kekerdilan akibat kurangnya asupan gizi yang mengganggu proses pertumbuhan pada anak.

"Karena minyak kelapa itu nilai gizinya lebih baik. Untuk itu nantinya kami akan melatih para kader, melakukan praktik di tengah masyarakat, dan diikuti dengan mencetak serta membagikan buku panduan pembuatan minyak goreng dari kelapa," katanya.

Tedy mengatakan, gagasan kegiatan itu mendapatkan dukungan penuh dari Gubbernur Babel Erzaldi Rosman, bahkan akan ditindaklanjuti dengan pertemuan bersama kelompok Indonesia Council for Small Business (ICSB) Korwil Babel dan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa agar bisa bersama-sama menjalankan rencana yang banyak manfaatnya bagi masyarakat tersebut.

"UMKM perlu dibina soal keamanan pangan agar mendapat izin BPOM. Dasa wisma dan pihak Dinsos PMD bisa membantu menyukseskan program kader ketahanan pangan ini," katanya.


Sebelumnya, BPOM Provinsi Babel melakukan rekrutmen sebanyak 1.050 duta keamanan pangan yang berasal dari tujuh kabupaten dan kota di wilayah itu.

Para duta tersebut dibentuk untuk bekerja sama membantu melakukan sosialisasi dan edukasi pangan aman agar masyarakat mengetahui makanan apa saja yang layak dikonsumsi, dengan kandungan-kandungan apa saja yang boleh dan tidak boleh masuk ke dalam tubuh.

Upaya peningkatan pemahaman kualitas pangan layak konsumsi penting dilakukan dengan harapan bisa mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

"Dengan banyaknya jumlah kader dan duta keamanan pangan ini kami berharap tidak hanya melakukan edukasi keamanan pangan, namun juga ikut membantu penyuluhan untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerah masing-masing," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022