Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman memuji inisiasi Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Babel yang berinovasi  menghadirkan 'Pojok UMKM' untuk didedikasikan kepada masyarakat Babel dalam mendukung pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

"Pembuatan infrastruktur Pojok UMKM ini merupakan suatu ide yang luar biasa, tidak hanya membina dan mendorong, namun DJPb turun langsung dan diharapkan dapat membeli langsung produk mereka," kata Gubernur Erzaldi saat menghadiri Peresmian Ruang Layanan serta Pojok UMKM di Kantor Wilayah DJPb Provinsi Babel.

Gubernur mengatakan, pentingnya pemberdayaan UMKM berdasarkan data nasional, membuktikan bahwa mayoritas tenaga kerja di Indonesia bekerja di sektor UMKM. Khusus di Babel, pada data tahun 2021 terdapat 177.198 usaha mikro, 2.900 usaha kecil, dan 86 usaha menengah di Babel. Dan jika ditotal, sekor UMKM minimal menyerap 193.418 tenaga kerja di Babel. 

"Kalau setiap tenaga kerja menafkahi satu istri dan dua anak, maka minimal ada 773.672 atau 53 persen penduduk Babel yang hidup dari sektor UMKM," ungkapnya.

Gubernur Erzaldi juga menceritakan sewaktu kunjungannya kemarin bersama Menteri Sandi ke sentra UMKM di Desa Kurau yang telah dibinanya semenjak menjabat sebagai Bupati Bangka Tengah. 

Saat ini, perkembangan UMKM tersebut menurutnya sudah sangat masif, omzetnya telah mencapai Rp 270 juta/bulan. Dan untuk produk olahan kerupuk, selain sudah dikirim seantero nusantara, saat ini sedang dipersiapkan untuk pangsa pasar ekspor.

"Kita tidak bisa melihat mereka berjuang sendiri, kita harus mendampingi. Termasuk lembaga-lembaga keuangan dalam memberikan relaksasi pembiayaan kredit," jelasnya.

Hal itu penting, baik pembiayaan dan dukungan program pendampingan yang diperoleh oleh para pelaku usaha merupakan bukti dari kehadiran pemerintah bagi sektor UMKM. Dikatakannya bahwa Pemprov Babel saat ini terus mendorong pemilik UMKM untuk mendaftarkan produk dan jasa mereka ke e-Katalog lokal.

Dengan keterlibatan produk lokal, hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI tentang gerakan bangga buatan Indonesia yang bertujuan memicu pertumbuhan ekonomi di pusat maupun daerah.

Dan untuk menjadikan tenaga kerja yang terampil dan sesuai dengan permintaan industri, gubernur mengatakan bahwa UPTD BLK Babel telah membekali hard skill terkait kemampuan teknis dan soft skill seperti kemampuan kewirausahaan kepada para peserta pelatihan.

"Kami juga berterimakasih kepada pihak Ditjen Bea Cukai yang sudah memberikan pelatihan ekspor kepada para pelaku UMKM di Babel. Ekspor sendiri dapat memperluas jangkauan pasar UMKM sampai ke tingkat global," ungkapnya.

Fokus gubernur dalam memajukan UMKM diganjar dengan pertumbuhan ekonomi Babel, yakni, masih yang tertinggi se-Sumatera. Ia memastikan hal tersebut tak bisa dicapai Pemprov Babel tanpa kerjasama seluruh pihak, termasuk DJPb Babel.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah DJPb Babel, Edih Mulyadi menjelaskan, bahwa Pojok UMKM dihadirkan untuk mendukung pemberdayaan UMKM di daerah. Ia berharap dapat turut mempromosikan produk-produk UMKM, informasi pembiayaan dan lain-lain terkait pemberdayaan UMKM, kepada mitra kerja serta masyarakat luas pada umumnya.

Dalam kesempatan itu juga, dirinya mengajak Gubernur Erzaldi dalam meresmikan Ruang Layanan, yang mengusung konsep kesetaraan antara yang melayani dan yang dilayani, dengan tata letak ruangan serta sarananya yang diusahakan senyaman dan seramah mungkin bagi stakeholder yang datang. 

"Hal ini agar satker-satker juga dapat berkonsultasi atas masalah perpajakan di kantor kami. Ada juga fasilitas tempat bermain anak serta ruang laktasi sebagai antisipasi sekiranya ada pengguna layanan yang membutuhkan," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022