Mesu Timur, Bangka Tengah (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Sugito bersama Kelompok Tani Timur Makmur melakukan panen bawang merah lima ton di Desa Mesu Timur, Bangka Tengah, guna mendukung misi Asta Cita untuk program ketahanan pangan.
"Panen bawang hari ini diperkirakan mencapai lima ton," kata usai panen bawang merah di Desa Mesu Timur, Selasa.
Ia mengatakan panen bawang merah di Desa Mesu Timur Kabupaten Bangka Tengah hari ini merupakan langkah nyata dalam upaya pemenuhan kebutuhan bawang merah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang masih mengandalkan pasokan dari luar daerah.
"Saat ini produksi bawang petani lokal hanya terpenuhi sekitar 20 persen, sementara 80 persen masih didatangkan dari luar untuk memenuhi kebutuhan bawang masyarakat daerah ini," ujarnya.
Ia menyatakan pemanfaatan lahan untuk berbagai bahan pangan ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang mengharuskan setiap daerah, provinsi, kabupaten, sampai level desa mampu swasembada pangan, sebagai bentuk respons terhadap kondisi geopolitik.
"Kita tahu pertambangan dan perkebunan masih menjadi sumber utama, padahal hortikultura juga punya potensi besar seperti bawang merah. Ini menunjukkan bahwa sebagian stigma yang menyebutkan di Babel tidak bisa tumbuh tanaman hortikultura, ini membuktikan ini bisa," katanya.
Menurut dia saat ini tantangan yang dihadapi ialah meyakinkan para petani untuk tetap eksis pada tanaman bawang, serta pihak-pihak terkait yang dapat mendukung keberlanjutan para petani sehingga dapat memenuhi ketahanan pangan di 'negeri' sendiri, baik dari pemerintah di tiap tingkatan ataupun mitra.
"Kita harus terus mengeksplorasi diri, melihat potensi yang ada. Memang tidak mudah merubah mindset petani. Ini adalah tantangan, karena kehadiran petani harus dibina, di-upgrade pengetahuannya, kesadaran, dan daya juangnya. Kenapa daya juang? Tidak semua (Hasil) bisa instan. Dia harus butuh waktu, sehingga memang perlu keuletan, dan kita harus bangkit bersama," demikian Sugito.