Perpustakaan Daerah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menerapkan pola baru dalam pelayanan pengunjung untuk meningkatkan jumlah kunjungan atau pemustaka.
"Perpustakaan bukan hanya sekadar menampilkan susunan ribuan buku, namun saat ini telah berubah dengan banyak aktivitas menarik dan menempatkan pemustaka sebagai pelaku atau pusat dari semua kegiatan yang dilaksanakan perpustakaan daerah (perpusda)," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bangka Barat Farouk Yohansyah di Mentok, Rabu.
Ia menjelaskan pola pelayanan dengan menempatkan pengunjung sebagai pusat kegiatan dilakukan melalui berbagai kegiatan yang seluruhnya berhubungan dengan kegiatan dan kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Dengan pola ini kunjungan menjadi semakin ramai, bahkan pada Januari hingga Mei 2022 tercatat sebanyak 2.088 orang yang berkunjung ke Perpusda Bangka Barat.
"Jumlah tersebut berdasarkan data yang tercatat berdasarkan jenis layanan yang kami lakukan di perpusda yang tahun ini sudah mulai menempati gedung baru," ujarnya.
Farouk mengatakan beberapa layanan yang disiapkan para petugas Perpusda Bangka Barat, antara lain sirkulasi peminjaman atau pengembalian buku, baca di tempat, referensi, perpustakaan keliling, story telling, pembuatan kartu anggota, dan kunjungan kelompok.
“Kami berharap jumlah ini terus meningkat, seiring dengan adanya perubahan paradigma ataupun konsep yang diterapkan Perpusda Bangka Barat sebagai perpustakaan berbasis inklusi.
Perpusda akan terus melakukan sosialisasi guna meningkatkan jumlah kunjungan, baik melalui tatap muka langsung maupun media sosial dan media promosi lainnya.
Dengan jumlah kunjungan yang semakin meningkat diharapkan masyarakat dapat merasakan manfaat yang diberikan oleh Pemkab Bangka Barat melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bangka Barat.
"Selain sosialisasi, kami juga juga akan menambah volume kegiatan, seperti pelatihan, lomba, penguatan kerja sama lintas sektor dan kegiatan lainnya guna meningkatkan jumlah kunjungan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Perpustakaan bukan hanya sekadar menampilkan susunan ribuan buku, namun saat ini telah berubah dengan banyak aktivitas menarik dan menempatkan pemustaka sebagai pelaku atau pusat dari semua kegiatan yang dilaksanakan perpustakaan daerah (perpusda)," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bangka Barat Farouk Yohansyah di Mentok, Rabu.
Ia menjelaskan pola pelayanan dengan menempatkan pengunjung sebagai pusat kegiatan dilakukan melalui berbagai kegiatan yang seluruhnya berhubungan dengan kegiatan dan kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Dengan pola ini kunjungan menjadi semakin ramai, bahkan pada Januari hingga Mei 2022 tercatat sebanyak 2.088 orang yang berkunjung ke Perpusda Bangka Barat.
"Jumlah tersebut berdasarkan data yang tercatat berdasarkan jenis layanan yang kami lakukan di perpusda yang tahun ini sudah mulai menempati gedung baru," ujarnya.
Farouk mengatakan beberapa layanan yang disiapkan para petugas Perpusda Bangka Barat, antara lain sirkulasi peminjaman atau pengembalian buku, baca di tempat, referensi, perpustakaan keliling, story telling, pembuatan kartu anggota, dan kunjungan kelompok.
“Kami berharap jumlah ini terus meningkat, seiring dengan adanya perubahan paradigma ataupun konsep yang diterapkan Perpusda Bangka Barat sebagai perpustakaan berbasis inklusi.
Perpusda akan terus melakukan sosialisasi guna meningkatkan jumlah kunjungan, baik melalui tatap muka langsung maupun media sosial dan media promosi lainnya.
Dengan jumlah kunjungan yang semakin meningkat diharapkan masyarakat dapat merasakan manfaat yang diberikan oleh Pemkab Bangka Barat melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bangka Barat.
"Selain sosialisasi, kami juga juga akan menambah volume kegiatan, seperti pelatihan, lomba, penguatan kerja sama lintas sektor dan kegiatan lainnya guna meningkatkan jumlah kunjungan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022