Mentok, Babel (ANTARA) - Perpustakaan Daerah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengadakan pelatihan pembuatan kue tradisional sebagai salah satu penerapan program literasi untuk kesejahteraan.
"Kegiatan pengembangan literasi ini dilakukan rutin setiap tahun, namun di setiap kegiatan yang dilaksanakan memiliki tema yang berbeda-beda. Kali ini kita gelar pelatihan pembuatan kue tradisional Mentok, yaitu kue ganefo dan tompek selong," kata Kepala Bidang Layanan Otomasi dan Kerja Sama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bangka Barat Erza Fistiawan di Mentok, Jumat.
Ia mengatakan kegiatan yang digelar Perpusda Bangka Barat tersebut diikuti sebanyak 24 peserta yang berasal dari kelompok ibu rumah tangga yang berdomisili di Mentok.
Melalui kegiatan itu diharapkan masyarakat semakin dekat dengan perpustakaan dan bisa memanfaatkan berbagai buku yang telah disiapkan untuk rujukan berbagai usaha guna menguatkan kesejahteraan keluarga.
"Kami ingin masyarakat yang ikut pelatihan yang telah kami gelar selama ini jangan hanya sampai di sini saja, mudah-mudahan ikut mengembangkan keterampilan yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan," ujarnya.
Selain memberikan pelatihan, pihaknya juga akan melakukan pemantauan kepada para peserta setelah kegiatan agar usaha yang dijalankan bisa berkembang.
"Kami akan terus melakukan kegiatan ini dengan berbagai keterampilan lain dan sasaran bukan hanya ibu rumah tangga. Kami akan gandeng seluruh kelompok umur dan kemungkinan juga para pelaku UMKM yang sudah berjalan agar usaha yang ditekuni semakin maju," katanya.
Ketua Mentok Heritage Community atau komunitas pemerhati sejarah Mentok Chairul Amri Rani berharap melalui kegiatan ini masyarakat ikut melestarikan eksistensi dua kue tradisional Mentok yang memiliki cita rasa manis itu.
Ada banyak macam kue tradisional di Mentok yang sampai saat ini masih terjaga kelestariannya dan diproduksi para pelaku usaha kuliner di daerah tersebut.
"Kami berupaya sejumlah kue tradisional ini tetap lestari dan bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya. Kami mengharapkan ciri khas Mentok sebagai kota seribu kue juga terjaga eksistensinya dan bisa menarik banyak wisatawan hadir di ujung barat Pulau Bangka ini," katanya.