Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong pengembangan hilirisasi produk pertanian, untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

"Selain mengajak masyarakat bertani, hilirisasi perlu kita dorong karena terkait dengan pasar dan pengolahan produk berkelanjutan," kata Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman di Koba, Senin.

Saat ini, Pemkab Bangka Tengah sudah menjalin kerja sama dengan Bank Indonesia (BI) untuk pengembangan hilirisasi produk pertanian terutama tanaman hortikultura.

"Kita dan BI sama-sama punya kepentingan, mereka membantu menekan inflasi, sementara kami membutuhkan dorongan pasar bagi produk pertanian," katanya.

Bupati mengatakan hilirisasi produk pertanian terutama terkait pengolahan sangat penting untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang kembali bangkit seiring melandainya kasus COVID-19.

"Kita tentu mengharapkan dengan hilirisasi produk pertanian menjadi produk UMKM bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan daerah," ujarnya.

Sementara itu, Pimpinan Bank Indonesia Wilayah Bangka Belitung Tatan Heroika mengatakan, pihaknya sangat konsentrasi dalam menjaga harga pasar melalui program pengolahan produk.

"Di Bangka Tengah kita kembangkan hilirisasi produk olahan bawang merah, untuk mendorong ketahanan pangan dengan konsep ekonomi syariah yang merupakan kekuatan ekonomi baru," ujarnya.

Ia mengharapkan hilirisasi produk olahan bawang merah dapat membantu memulihkan ekonomi mengingat Bangka Tengah menjadi pemasok terbesar bawang merah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Justru itu perlu terobosan hilirisasi bawang merah yang dikemas dalam bentuk UMKM," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022