Koba, Babel (ANTARA) - Wakil Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Era Susanto mengatakan, Hari Amal Bakti (HAB) ke-79 Kementerian Agama RI merupakan momentum merefleksikan sikap rendah hati dan nilai-nilai pengabdian.
"HAB merupakan hari bersejarah karena 79 tahun lalu Kemenag RI resmi dibentuk dalam Kabinet Sjahrir II," kata Era saat menghadiri upacara HAB ke-79 Kemenag RI di Koba, Jumat.
"HAB ini momentum merefleksikan sikap rendah hati dan nilai-nilai pengabdian luar biasa para pendahulu kita dalam memaknai kehadiran kementerian ini,” ujar Era Susanto.
Pada momentum tersebut, Era mengajak semua pihak untuk menciptakan kehidupan yang harmonis, rukun dan meningkatkan toleransi antar sesama.
“Mari kita satukan langkah kaki, bulatkan niat dan satukan pikiran untuk terus berkhidmat demi agama, bangsa dan negara dengan niat ibadah sesuai dengan kapasitas masing-masing dan tetap rukun serta menjaga toleransi,” ujarnya.
Kepala Kantor Kemenag Bangka Tengah Karyawan mengatakan Kemenag memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan masyarakat.
"Ini merupakan peringatan Hari Amal Bakti ke-79 Kemenag RI dengan tema Umat Rukun Menuju Indonesia Emas, dalam artian bagaimana peran Kemenag di tengah-tengah Indonesia yang plural untuk membina kerukunan masyarakat menuju kemajuan Indonesia emas yang dicita-citakan,” ujarnya.
Karyawan mengatakan, dalam menjaga kerukunan, bukan hanya tugas Kemanag tetapi tanggung jawab semua pihak.
“Dalam menjaga dan membina kerukunan ini, bukan hanya peran Kemenag tetapi tugas seluruh anak bangsa, hanya saja Kemenag sebagai agen kerukunan,” ujarnya.
Karyawan menilai, sejauh ini kerukunan masyarakat Bangka Tengah masih baik dan masalah yang ada masih bisa diselesaikan.
Ia mengimbau, masyarakat mampu menyadari bahwa kita bukanlah negara yang menganut satu agama sehingga harus tetap menjunjung tinggi sikap toleransi.
“Dengan menyadari dan memahami itu, maka kita bisa membangun Indonesia karena Indonesia tidak bisa diklaim satu kelompok, golongan dan agama," ujarnya.