Pemerintah Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yakin dapat mencapai nihil kasus stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis balita/anak pada 2024.
"Kami bekerja keras dan meningkatkan koordinasi untuk mencapai zero stunting pada akhir 2024," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3AP3KB) Kabupaten Bangka Nurita di Sungailiat, Minggu.
Terdata sampai saat ini, kata dia, jumlah kasus stunting pada balita sebesar 1,68 persen dari total jumlah balita di Kabupaten Bangka sebanyak 322 anak tersebar di 10 desa di empat kecamatan.
Berdasarkan penilaian Bappeda Provinsi Bangka Belitung pada lomba penurunan angka stunting dari delapan aksi konvergensi stunting, kata dia, Kabupaten Bangka berhasil memperolah nilai tertinggi yakni 777 poin atau peringkat pertama penurunan kasus stunting dibanding kabupaten lain di provinsi tersebut.
Berbagai program dilakukan pemerintah daerah untuk menekan kasus stunting dengan pemberian makanan tambahan pada balita dan ibu hamil, pemberian tablet tambah darah pada remaja putri dan ibu hamil, peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi dan balita.
"Kami terus bekerja maksimal untuk mencapai zero stunting pada tahun 2024 dengan meningkatkan koordinasi di semua pihak seperti dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, swasta dan pihak lain," jelasnya.
Peran tokoh masyarakat, tokoh agama penting terlibat dalam pencegahan kasus stunting dengan memberikan edukasi pemahaman stunting kepada masyarakat agar tidak terjadi pernikahan dini.
Pencegahan dan penanganan stunting, kata Nurita, menjadi perhatian serius pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah kabupaten atau kota dengan melakukan program terintegrasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Kami bekerja keras dan meningkatkan koordinasi untuk mencapai zero stunting pada akhir 2024," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3AP3KB) Kabupaten Bangka Nurita di Sungailiat, Minggu.
Terdata sampai saat ini, kata dia, jumlah kasus stunting pada balita sebesar 1,68 persen dari total jumlah balita di Kabupaten Bangka sebanyak 322 anak tersebar di 10 desa di empat kecamatan.
Berdasarkan penilaian Bappeda Provinsi Bangka Belitung pada lomba penurunan angka stunting dari delapan aksi konvergensi stunting, kata dia, Kabupaten Bangka berhasil memperolah nilai tertinggi yakni 777 poin atau peringkat pertama penurunan kasus stunting dibanding kabupaten lain di provinsi tersebut.
Berbagai program dilakukan pemerintah daerah untuk menekan kasus stunting dengan pemberian makanan tambahan pada balita dan ibu hamil, pemberian tablet tambah darah pada remaja putri dan ibu hamil, peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi dan balita.
"Kami terus bekerja maksimal untuk mencapai zero stunting pada tahun 2024 dengan meningkatkan koordinasi di semua pihak seperti dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, swasta dan pihak lain," jelasnya.
Peran tokoh masyarakat, tokoh agama penting terlibat dalam pencegahan kasus stunting dengan memberikan edukasi pemahaman stunting kepada masyarakat agar tidak terjadi pernikahan dini.
Pencegahan dan penanganan stunting, kata Nurita, menjadi perhatian serius pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah kabupaten atau kota dengan melakukan program terintegrasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022