Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terus meningkatkan peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), untuk menekan angka kasus kejadian stunting di daerah itu.
"Peran TPPS harus ditingkatkan, kendati penanganan stunting mesti dilakukan secara terkoordinasi, kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Jumat.
Dia mengemukakan hal itu pada pengukuhan dan pelantikan TPPS Bangka Tengah masa jabatan 2025-2029 yang diketuai oleh Wakil Bupati Bangka Tengah Efrianda.
Penetapan dan pengukuhan TPPS ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan percepatan penurunan stunting yang telah dilaksanakan sejak tahun 2018.
"Terbukti program ini telah berhasil menurunkan prevalensi Stunting hingga 9,3 persen dalam kurun waktu lima tahun," ujarnya.
Pemkab Bangka Tengah juga menargetkan mampu menurunkan angka stunting dari 18 persen menjadi 14 persen pada 2025.
"Untuk menangani stunting dibutuhkan manajemen yang sangat jelas, dimulai dari anggaran dan penanganannya, semua itu harus kita rumuskan bersama," ujarnya.
Wakil Bupati Bangka Tengah Efrianda yang saat ini juga menjabat Ketua Pelaksana TPPS mengatakan, upaya percepatan pencegahan stunting akan lebih efektif apabila intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif dilakukan secara konvergen.
"Konvergensi penyampaian layanan membutuhkan keterpaduan proses perencanaan, penganggaran serta pemantauan program kegiatan pemerintah secara lintas sektor," ujarnya.