Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menetapkan empat langkah strategis dalam mencegah dan menekan angka stunting pada 2025.
"Kasus stunting tetap menjadi konsentrasi kami, empat langkah strategis kami terapkan dan semua itu butuh dukungan serta komimen bersama," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Bangka Tengah, Jumat.
Pemkab Bangka Tengah menerjemahkan empat langkah strategis tersebut dalam program yaitu Jumat minum obat tablet tambah darah bersama (Juara), gerakan menanam kelor dan kutuk, pelayanan tera ulang anti stunting ke Puskesmas (Ranting Emas) dan bersama cegah stunting melalui ayo makan ikan (Bang Ayi).
Pada 2024, Pemkab Bangka Tengah berhasil menekan angka stunting menjadi 18,2 persen dari 21,2 persen pada 2023.
"Tahun ini kami menargetkan penurunan angka stunting bisa mencapai 10 persen dengan menggencarkan pelaksanaan empat program tersebut," ujarnya.
Pemkab Bangka Tengah juga sudah menggerakkan 140 posyandu untuk memperkuat peran layanan kesehatan dasar dalam memantau pertumbuhan anak dan memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya gizi seimbang.
"Terkait peran Posyandu ini, tentu kami mengharapkan peran pemerintah kecamatan dan desa untuk mengajak masyarakat datang ke Posyandu," ujarnya.
Ia mengatakan pendekatan secara komprehensif ini menunjukkan komitmen kuat Pemkab Bangka Tengah dalam menurunkan angka stunting secara signifikan pada 2025.
"Tentu saja melalui kolaborasi berbagai pihak dan implementasi program-program strategis yang berfokus pada pencegahan dan penanganan stunting," ujarnya.