Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, siap mengerahkan seluruh kemampuan dan potensi yang dimiliki untuk mewujudkan swasembada beras di daerah itu.

"Menjadi suatu keharusan untuk mengerahkan segala kemampuan agar mampu menjawab tantangan pemenuhan kebutuhan pangan atau beras di Belitung," kata Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie di Tanjung Pandan, Rabu.

Menurut dia, pemerintah daerah terus berkomitmen memperkuat ketahanan pangan dan menyediakan bahan makanan yang merata dan bermutu bagi masyarakat di daerah itu.

Salah satu alasannya, Belitung masuk dalam daerah rawan pangan, karena lebih kurang 90 persen bahan pangan seperti beras dan lainnya didatangkan dari luar daerah.

Oleh karena itu, lanjut Isyak, untuk mengurangi ketergantungan tersebut, perlu dilakukan upaya secara konkret, kolaborasi, berkelanjutan dan bertahap.

"Karena memang pembangunan nasional khusus sektor pertanian diarahkan untuk mencapai swasembada pangan dan memperkuat ketahanan pangan bagi masyarakat," ujarnya.

Ia juga mendorong masyarakat menggiatkan kembali kegiatan pertanian minimal setiap rumah memiliki kebun yang bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus membeli di luar.

Meski demikian, ia mengakui pada dasarnya menanam padi bukanlah hal yang mendarah daging bagi petani Belitung seperti layaknya sebagian besar petani di wilayah Indonesia.

"Dulunya menanam padi merupakan pekerjaan yang awam bagi masyarakat Belitung karena sebagian besar mata pencaharian penduduk Belitung sejak dulu adalah penambang, nelayan dan petani lada," katanya.

Ia pun mengharapkan upaya tersebut dapat mewujudkan cita-cita swasembada beras dan kemandirian pangan di daerah itu.

"Mudahan-mudahan ke depannya dengan penyebaran lahan sawah yang ada di seluruh kecamatan diharapkan daerah kami akan lebih cepat menuju pada swasembada pangan," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022