Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memperkuat pelayanan kesehatan hingga ke pelosok desa untuk mengatasi kejadian stunting.
"Kasus stunting di daerah ini termasuk nomor dua tertinggi di Babel dengan angka 22,6 persen atau berada di atas rata-rata nasional 18,6 persen, tentu ini persoalan serius untuk diatasi bersama," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Belitung Timur, Sayono di Manggar, Kamis.
Ia menjelaskan, di antara menekan angka kasus stunting adalah memperkuat pelayanan kesehatan hingga ke pelosok desa dengan memperkuat akses kesehatan di puskesmas.
"Semua lini dan lintas sektoral juga harus dilibatkan, memiliki komitmen bersama sesuai dengan kapasitas masing-masing untuk menyelamatkan anak dari ancaman kekurangan gizi," katanya.
Menurut dia, persoalan stunting memerlukan perhatian serius dan komitmen semua pihak terutama pihak kecamatan sebagai ujung tombak dalam menjalan program penanganan kasus stunting.
"Untuk itu, saya meminta dan menekankan seluruh pihak yang ada baik itu pemerintah desa, PKK kecamatan, pihak Puskesmas dan pihak kecamatan untuk saling bersinergi dan mengkolaborasikan program yang ada," ujarnya.
Ia berharap melalui sinergitas dan kolaborasi dari seluruh pihak akan mendorong terintegrasinya program pengentasan stunting sehingga dapat tercapai dan berjalan maksimal dan tepat sasaran.
"Saya juga berharap sinergitas dan kolaborasi program tidak hanya diterapkan pada persoalan stunting saja, tetapi juga dapat diterapkan dalam upaya kita bersama mengatasi berbagai persoalan kesehatan lainnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022