Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan kajian dampak radiasi penambangan bijih timah terhadap kesehatan masyarakat di daerah itu.

"Kajian radiasi ini baru tahap awal dan hanya bersifat visual bukan secara spesifik, namun tahun depan akan dilakukan kajian yang lebih mendalam," kata Kepala Dinkes Kepulauan Babel, Mulyono di Pangkalpinang, Jumat.

Ia menjelaskan kegiatan pengujian radiasi tambang timah dilakukan selama empat bulan di sejumlah titik daerah penambangan timah di kabupaten/kota.

"Kita bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk mengetahui dampak dari radiasi penambangan terhadap kesehatan masyarakat khususnya penambang timah di daerah ini," ujarnya.

Ia mengatakan Bangka Belitung merupakan daerah nomor dua terbesar di Indonesia sebagai daerah yang mengeluarkan radiasi, sehingga diperlukan kewaspadaan dan antisipasi dini radiasi tambang timah ini.

"Kalau hasil kajian radiasi ini berdampak buruk terhadap kesehatan, maka kita akan melakukan antisipasi menekan penyebaran radiasi dan mengobati penyakit akibat radiasi tambang timah di darat maupun laut," ujarnya.

Menurut dia tahun depan direncanakan akan dilakukan kajian ke tingkat yang lebih dalam sebagai dasar-dasar untuk menempatkan langkah-langkah ketahapan selanjutnya.

"Apa yang kita dapat dari kajian ini akan sangat bermanfaat untuk kedepannya dalam mengantisipasi, mencegah dan solusi dampak negatif radiasi tambang ini," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, diharapkan seluruh SKPD di pemerintahan provinsi, kabupaten/kota mendukung kegiatan ini, guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di daerah ini," harapnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015