Pangkalpinang (ANTARA) - Forum Komunikasi Program Studi Teknik Pertambangan Seluruh Indonesia (Forkopindo) menggelar temu nasional tahunan (TNT) ke-X dan workshop mata kuliah (WMK) VIII Forkopindo 2024 dengan tema "Pertambangan Berbasis Gold Mining Practices" di gedung Graha Timah, Senin.
"Sengaja kami gelar di Bangka Belitung (Babel) karena memang timah alufial hanya ada di sini, dan yang kami angkat sesuai tema sistem penambangan jadi dengan dilaksanakan di Babel, teman-teman yang belum pernah melihat tambang alufial dan kapal kerukunan bisa melihat langsung," kata Ketua BPP Forkopindo, Syafrizal di Pangkalpinang, Senin (25/11).
Syafrizal mengatakan melalui temu nasional dan workshop ini Forkopindo melibatkan 28 perguruan tinggi program studi pertambangan untuk mengenal pertambangan alufial dengan belajar bersama melihat langsung metode dan sistem pertambangan alufial di Bangka Belitung.
Forkopindo juga coba mengkombinasi, ada tambang timah, batubara, nikel dan freeport untuk tambang mineral dengan melibatkan para narasumber dari masing-masing bidang agar memaparkan materi terkait tentang pertambangan itu.
"Tambang alufial hanya ada di Babel, jadi teman-teman lain yang berasal dari tambang emas, tembaga antusias datang kesini agar mereka dapat mengenal tambang alufial langsung dan tidak menerka-nerka lagi," ujarnya.
Para peserta juga turun ke lapangan untuk melihat langsung proses dari tambang timah primer di Desa Paku, tambang alufial di Desa Kulur dan di unit metologi para peserta melihat langsung proses pencucian timah dari 30-70 persen hingga proses peleburan dengan sistem baru yang otomatis dan mengunjungi kapal isap produksi milik PT Timah.
"Kegiatan kita selama lima hari, sejak 22 kemarin sampai 26 November besok. Dan para peserta juga sudah turun lapangan untuk melihat langsung metode, sistem dan proses tambang alufial disini," ujarnya.
Syafrizal berharap, melalui kegiatan ini Forkopindo bekerjasama dengan Universitas Bangka Belitung (UBB) dengan harapan UBB dapat memberi penjelasan detail terkait isu pertambangan yang saat ini terus berkembang.
"Dengan adanya isu yang berkembang sekarang tentang timah, kami dari akademisi berharap banyak juga terhadap teman-teman di UBB bisa menjelaskan detail dari kacamata akademisi agar lebih fair dan yang mengelola tambang juga harus orang tambang juga," tutup Syafrizal.