Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meningkatkan target produksi cabai pada tahun 2023 dari sebanyak 435 ton menjadi 453 ton.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Belitung, Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Sabtu, mengatakan peningkatan produksi cabai rawit dan merah di daerah itu diharapkan mampu mengendalikan inflasi.
"Produksi cabai pada 2023 kami targetkan meningkat dari 435 ton menjadi 453 ton dengan harapan salah satunya adalah mengendalikan inflasi," katanya.
Menurut dia, selama ini cabai merupakan salah satu komoditas yang beberapa kali menyumbang inflasi di daerah itu.
Selain itu, peningkatan produksi cabai petani lokal juga diharapkan dapat membantu menstabilkan harga cabai setempat.
"Harga cabai yang stabil tidak terlalu tinggi dan tidak turun terlalu rendah sehingga sangat menguntungkan petani dan konsumen," katanya.
Tenny menambahkan, meningkatnya produksi cabai juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan lokal serta mengurangi ketergantungan pasokan cabai dari luar daerah.
"Memang saat ini petani cabai terus bertambah banyak karena melihat peluang ekonomi yang cukup tinggi dari budidaya tanaman cabai," ujarnya.
Ia optimistis, target produksi tersebut bisa tercapai tahun depan karena saat ini sedang berlangsung pembukaan lahan secara bertahap seluas 20 hektare untuk meningkatkan produksi cabai di daerah itu.
"Kami menargetkan produksi sebanyak lima sampai enam ton cabai per hektare nanti," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Belitung, Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Sabtu, mengatakan peningkatan produksi cabai rawit dan merah di daerah itu diharapkan mampu mengendalikan inflasi.
"Produksi cabai pada 2023 kami targetkan meningkat dari 435 ton menjadi 453 ton dengan harapan salah satunya adalah mengendalikan inflasi," katanya.
Menurut dia, selama ini cabai merupakan salah satu komoditas yang beberapa kali menyumbang inflasi di daerah itu.
Selain itu, peningkatan produksi cabai petani lokal juga diharapkan dapat membantu menstabilkan harga cabai setempat.
"Harga cabai yang stabil tidak terlalu tinggi dan tidak turun terlalu rendah sehingga sangat menguntungkan petani dan konsumen," katanya.
Tenny menambahkan, meningkatnya produksi cabai juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan lokal serta mengurangi ketergantungan pasokan cabai dari luar daerah.
"Memang saat ini petani cabai terus bertambah banyak karena melihat peluang ekonomi yang cukup tinggi dari budidaya tanaman cabai," ujarnya.
Ia optimistis, target produksi tersebut bisa tercapai tahun depan karena saat ini sedang berlangsung pembukaan lahan secara bertahap seluas 20 hektare untuk meningkatkan produksi cabai di daerah itu.
"Kami menargetkan produksi sebanyak lima sampai enam ton cabai per hektare nanti," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022