Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Masdar Nawawi meminta para santri di daerah itu untuk terus memperkokoh semangat kebangsaan guna menjaga keutuhan NKRI.
"Semangat paham kebangsaan harus terus diperkokoh dan diperkuat oleh para santri," katanya saat menanggapi peringatan Hari Santri 2022 di Tanjung Pandan, Minggu.
Ia mengatakan, Hari Santri 2022 diharapkan dapat memperkokoh paham serta semangat kebangsaan.
Ia menilai, pondok pesantren selama ini telah menjadi kawah Candradimuka dalam membentuk semangat dan paham kebangsaan seorang santri.
"Pondok pesantren menjadi cikal bakalnya bagaimana ketahanan dan memperkuat paham kebangsaan," ujarnya.
Masdar menjelaskan, kondisi ini tidak terlepas atas apa yang telah dicetuskan oleh pendiri Nahdlatul Ulama yaitu KH. Hasyim Asy'ari tentang "hubbul wathon minal iman" atau rasa cinta tanah air (nasionalisme) bagian dari iman.
"KH Hasyim Asy'ari telah mencetuskan bagaimana seorang santri harus mencintai negara dan memperkokoh semangat dengan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan Undang-Undang Dasar 45," katanya.
Ia menambahkan, selain itu, santri harus terus membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan agar mampu berkompetisi di era kehidupan saat ini.
Seorang santri harus membekali dirinya dengan ilmu agama dan ilmu pengetahuan lainnya secara seimbang.
Dikatakan dia, saat ini di pendidikan di pondok pesantren tidak hanya mengajarkan pendidikan agama semata namun ada juga diisi dengan materi pendidikan formal.
"Kalau tidak ada pendidikan formal maka akan tertinggal dengan ilmu pengetahuan modern sekarang ini, makanya di pesantren tidak hanya pendidikan salafiyah saja namun ada muatan pendidikan formal," ujarnya.
Ia menambahkan, santri memiliki peluang terbuka untuk berkarya dan berkiprah di mana saja, tidak hanya sebatas dalam bidang agama saja.
"Sangat terbuka, tidak hanya di bidang agama saja, seperti sekarang ini mereka para santri bisa lebih berkompetisi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Semangat paham kebangsaan harus terus diperkokoh dan diperkuat oleh para santri," katanya saat menanggapi peringatan Hari Santri 2022 di Tanjung Pandan, Minggu.
Ia mengatakan, Hari Santri 2022 diharapkan dapat memperkokoh paham serta semangat kebangsaan.
Ia menilai, pondok pesantren selama ini telah menjadi kawah Candradimuka dalam membentuk semangat dan paham kebangsaan seorang santri.
"Pondok pesantren menjadi cikal bakalnya bagaimana ketahanan dan memperkuat paham kebangsaan," ujarnya.
Masdar menjelaskan, kondisi ini tidak terlepas atas apa yang telah dicetuskan oleh pendiri Nahdlatul Ulama yaitu KH. Hasyim Asy'ari tentang "hubbul wathon minal iman" atau rasa cinta tanah air (nasionalisme) bagian dari iman.
"KH Hasyim Asy'ari telah mencetuskan bagaimana seorang santri harus mencintai negara dan memperkokoh semangat dengan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan Undang-Undang Dasar 45," katanya.
Ia menambahkan, selain itu, santri harus terus membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan agar mampu berkompetisi di era kehidupan saat ini.
Seorang santri harus membekali dirinya dengan ilmu agama dan ilmu pengetahuan lainnya secara seimbang.
Dikatakan dia, saat ini di pendidikan di pondok pesantren tidak hanya mengajarkan pendidikan agama semata namun ada juga diisi dengan materi pendidikan formal.
"Kalau tidak ada pendidikan formal maka akan tertinggal dengan ilmu pengetahuan modern sekarang ini, makanya di pesantren tidak hanya pendidikan salafiyah saja namun ada muatan pendidikan formal," ujarnya.
Ia menambahkan, santri memiliki peluang terbuka untuk berkarya dan berkiprah di mana saja, tidak hanya sebatas dalam bidang agama saja.
"Sangat terbuka, tidak hanya di bidang agama saja, seperti sekarang ini mereka para santri bisa lebih berkompetisi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022