Sungailiat (ANTARA) - Kasat Polairud Polres Bangka, Kepulauan Bangka Belitung AKP Arief Fabila mengingatkan seluruh nelayan di daerah itu yang melakukan aktivitas penangkapan ikan supaya mewaspadai cuaca ekstrem di laut.
"Saya ingatkan nelayan yang melakukan aktivitas penangkapan ikan di laut supaya mewaspadai kondisi cuaca karena beberapa hari ini cuaca di perairan cukup ekstrem," kata dia di Sungailiat, Sabtu, menanggapi seorang nelayan asal Sungailiat, Kabupaten Bangka meninggal dunia akibat tersabar petir saat melaut.
Cuaca ekstrem di perairan laut yang biasanya ditandai dengan gelombang pasang disertai angin kencang bahkan petir, kata dia, akan membahayakan untuk kapal nelayan kapasitas kecil.
"Lebih baik menunda melaut saat cuaca ekstrem dan kalau pun memaksa melaut harus dipastikan kapal dilengkapi alat keselamatan," ujarnya.
Pihaknya siaga di pos dengan sejumlah personel polairud guna memberikan pelayanan kepada masyarakat atau nelayan yang membutuhkan.
"Kami akan segera turun kelapangan memberikan pelayanan jika ada aduan gangguan nelayan saat melaut," katanya.
Berdasarkan informasi BMKG Pangkalpinang, kondisi sinoptik, pola angin di wilayah Kepulauan Bangka Belitung, umumnya bergerak dari barat daya-timur laut dengan kecepatan angin antara 3 hingga 14 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Bangka bagian selatan dan perairan Belitung bagian utara.
Ketinggian gelombang 1,25 hingga 2,5 meter, berpeluang terjadi di perairan Bangka Barat bagian utara, perairan Bangka selatan bagian timur, perairan Pulau Belitung bagian timur, perairan Bangka Bagian utara dan selatan Gelasa.
