PT Timah Tbk kembali memberikan beasiswa pendidikan bagi lima pelajar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk mengenyam pendidikan di Akademi Komunitas Industri Pertambangan (AKIPBA) Bukit Asam tahun 2022.

AKIPBA merupakan lembaga pendidikan yang didirikan  PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Inalum (Persero), PT Timah Tbk (TINS), PT Antam Tbk (ANTM) yang tergabung dalam Holding Industri Pertambangan MIND ID. 

Hadirnya AKIPBA merupakan komitmen perusahaan dalam pemenuhan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi untuk memenuhi kebutuhan industri pertambangan.

PT Timah sejak tahun 2018 lalu memberikan beasiswa bagi pelajar Babel untuk mengenyam pendidikan jenjang D1 di AKIPBA. Hal ini merupakan langkah PT TIMAH Tbk untuk menyiapkan sumberdaya manusia dalam industri pertambangan. 

Para penerima beasiswa AKIPBA dari PT TIMAH Tbk tahun 2022 berasal dari Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Bangka. Saat ini para penerima beasiswa sudah diberangkatkan ke AKIPBA pada Sabtu (5/11/2022) lalu. 

Salah satu peserta penerima beasiswa AKIPBA Noviayani dari SMAN 1 Merawang mengatakan dirinya sangat bersyukur bisa mendapatkan beasiswa ini. 

Dirinya, bahkan semula berencana untuk menunda melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi karena keterbatasan biaya. Sehingga ia mencoba untuk bekerja dulu agar bisa menabung untuk kuliah. 

"Saya tadinya sudah daftar kerja sambil menunggu hasil pengumuman AKIPBA ini, karena kalau mau kuliah di lain masih memikirkan biayanya. Saya memang tertarik dengan AKIPBA ini sekolah pertambangan dan juga ini beasiswa," ucapnya, Senin (7/11/2022). 

Novi melanjutkan, dirinya mengambil jurusan Teknik Pengolahan Hasil Tambang Mineral dan Batu Bara. Meski hanya kuliah satu tahun, dia berharap nantinya Ia bisa bekerja dan kembali melanjutkan pendidikan.

Ia menyebutkan dirinya mulai mengikuti rangkaian seleksi seperti administrasi, wawancara, tes kesehatan dan survei sejak Bulan Agustus lalu. 

"Senang sekali dan sangat bersyukur, begitu juga orang tua. Proses tesnya ada beberapa tahapan dari administrasi, wawancara, tes kesehatan, dan survei. Ini dimulai sejak Agustus lalu dan Alhamdullillah saya bisa kuliah gratis karena beasiswa," cerita anak ke dua dari lima saudara ini. 

Menurut Novia, sejak dulu dirinya tertarik dengan Industri pertambangan, apalagi di Bangka Belitung memiliki pertambangan timah. Oleh karena itu, dirinya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar. 

Senada, disampaikan Dio Riki Febrian siswa asal SMKN 1 Muntok, Bangka Barat merasa sangat senang bisa lolos seleksi beasiswa AKIPBA. Dirinya bahkan dua kali mengikuti tes yakni penerimaan langsung dari Bukit Asam dan PT Timah.

"Sebelum PT Timah mengumumkan membuka beasiswa ini, saya ikut yang Bukit Asam dulu. Karena saya berharap sekali bisa kuliah di sini, selain gratis saya memang tertarik dengan Industri pertambangan," ceritanya. 

Dio mengatakan, semula dirinya tak berencana untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi karena terkendala biaya.

"Karena memang terkendala biaya untuk kuliah, jadi saya berpikir gimana bisa kuliah. Kakak saya juga dulu kuliah di AKIPBA ini juga, jadi saya semakin tertarik untuk bisa lolos program ini," katanya. 

Ia berkeinginan nantinya bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dengan sebaik-baiknya, sehingga nantinya bisa meraih cita-citanya. 

"Kesempatan ini akan saya manfaatkan sebaik-baiknya," ucapnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022