Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Budi Setiawan mengatakan bahwa vaksinasi human papillomavirus atau HPV pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) merupakan senjata utama untuk mencegah kanker serviks sejak dini.
Oleh karena itu, Budi meminta para orang tua mengizinkan anak perempuan mereka menjalani imunisasi HPV selama BIAS.
"Kita harus memberikan perlindungan khusus artinya pencegahan primer dengan imunisasi HPV sebelum usia itu, kebijakannya usia setara kelas 5 sampai 6 SD," katanya dalam diskusi Dokterku yang diikuti melalui saluran YouTube DinkesDKI di Jakarta, Jumat.
Budi menjelaskan bahwa kanker serviks yakni pertumbuhan jaringan abnormal pada leher rahim atau serviks yang utamanya disebabkan oleh infeksi HPV.
Pemeriksaan dan vaksinasi sangat penting dalam upaya pencegahan kanker serviks.
Menurut Budi, imunisasi HPV harus diberikan sebelum terjadinya pajanan virus atau sebelum perempuan aktif melakukan hubungan seksual.
Oleh karena itu, pemerintah mewajibkan imunisasi HPV pada anak perempuan usia sembilan sampai 13 tahun atau kelas 5 sampai 6 sekolah dasar dalam BIAS.
"HPV ini kita berikan vaksinasi di sekolah. Jadi untuk menghindari atau memperkecil kemungkinan anak tersebut tidak divaksinasi," kata Budi.
Ia mengatakan bahwa pemerintah akan menjadikan imunisasi HPV sebagai salah satu vaksinasi wajib dalam program imunisasi nasional mulai tahun 2023.
Budi mengemukakan bahwa pelaksanaan imunisasi HPV dalam Program BIAS masih menghadapi tantangan, antara lain adanya kekhawatiran dari orang tua mengenai efek imunisasi HPV.
"Takut vaksin HPV ini ada efek samping seperti vaksin COVID-19, padahal vaksin HPV ini dibuat menyerupai virus sehingga efek sampingnya sedikit. Yang tidak boleh mendapatkan adalah ibu hamil," kata Budi.
Dia mengatakan bahwa Dinas Kesehatan menggiatkan penyuluhan mengenai manfaat imunisasi HPV kepada orang tua murid serta berkoordinasi dengan pengelola sekolah dalam melaksanakan vaksinasi guna meningkatkan cakupan vaksinasi HPV.
Budi juga menekankan pentingnya dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama dalam pelaksanaan imunisasi HPV selama BIAS.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Oleh karena itu, Budi meminta para orang tua mengizinkan anak perempuan mereka menjalani imunisasi HPV selama BIAS.
"Kita harus memberikan perlindungan khusus artinya pencegahan primer dengan imunisasi HPV sebelum usia itu, kebijakannya usia setara kelas 5 sampai 6 SD," katanya dalam diskusi Dokterku yang diikuti melalui saluran YouTube DinkesDKI di Jakarta, Jumat.
Budi menjelaskan bahwa kanker serviks yakni pertumbuhan jaringan abnormal pada leher rahim atau serviks yang utamanya disebabkan oleh infeksi HPV.
Pemeriksaan dan vaksinasi sangat penting dalam upaya pencegahan kanker serviks.
Menurut Budi, imunisasi HPV harus diberikan sebelum terjadinya pajanan virus atau sebelum perempuan aktif melakukan hubungan seksual.
Oleh karena itu, pemerintah mewajibkan imunisasi HPV pada anak perempuan usia sembilan sampai 13 tahun atau kelas 5 sampai 6 sekolah dasar dalam BIAS.
"HPV ini kita berikan vaksinasi di sekolah. Jadi untuk menghindari atau memperkecil kemungkinan anak tersebut tidak divaksinasi," kata Budi.
Ia mengatakan bahwa pemerintah akan menjadikan imunisasi HPV sebagai salah satu vaksinasi wajib dalam program imunisasi nasional mulai tahun 2023.
Budi mengemukakan bahwa pelaksanaan imunisasi HPV dalam Program BIAS masih menghadapi tantangan, antara lain adanya kekhawatiran dari orang tua mengenai efek imunisasi HPV.
"Takut vaksin HPV ini ada efek samping seperti vaksin COVID-19, padahal vaksin HPV ini dibuat menyerupai virus sehingga efek sampingnya sedikit. Yang tidak boleh mendapatkan adalah ibu hamil," kata Budi.
Dia mengatakan bahwa Dinas Kesehatan menggiatkan penyuluhan mengenai manfaat imunisasi HPV kepada orang tua murid serta berkoordinasi dengan pengelola sekolah dalam melaksanakan vaksinasi guna meningkatkan cakupan vaksinasi HPV.
Budi juga menekankan pentingnya dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama dalam pelaksanaan imunisasi HPV selama BIAS.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022