Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin menyatakan investor asal China tertarik untuk membangun pabrik pengolahan pasir kuarsa senilai tujuh miliar dolar Amerika Serikat (AS) di Belitung.
"Investor asal China ini siap membangun pabrik kaca dan panel surya yang bahan baku utamanya adalah pasir kuarsa di Belitung," kata Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menegaskan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung selalu mendukung setiap rencana investasi namun tetap mengikuti mekanisme dan regulasi yang berlaku demi kelancaran dan kenyamanan kerja sama investasi.
"Jika ini terlaksana, ini menjadi investasi penanaman modal asing yang sangat besar di Indonesia," ujarnya.
Menurut dia semangat hilirisasi industri sering digaungkan pemerintah demi meraih pendapatan berlebih dari pemberian nilai tambah di produk industri dan menciptakan lapangan pekerjaan.
"Ini merupakan semangat hilirisasi, karena selama ini ketika timah ditambang, pasir kuarsanya tidak dimanfaatkan secara maksimal," pungkasnya
General Manager (GM) International Business Development Xinyi Group Cheng Gang mengatakan tertarik berinvestasi membangun pabrik pengolahan pasir kuarsa di wilayah Suge Kabupaten Belitung.
"Kedatangan kami untuk memastikan soal lahan serta jaminan pasokan tenaga listrik agar semua berjalan dengan baik," ujarnya.
Ia menambahkan Xinyi Glass Holdings Limited yang merupakan perusahaan swasta di Republik Rakyat Tiongkok bergerak di bidang produksi kaca float, kaca mobil, dan kaca konstruksi.
"Sebagai bukti keseriusan, kami akan datang ke Belitung pada 4 Desember mendatang, untuk memastikan lahan pembangunan pabrik dan ketersediaan listrik di daerah itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Investor asal China ini siap membangun pabrik kaca dan panel surya yang bahan baku utamanya adalah pasir kuarsa di Belitung," kata Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menegaskan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung selalu mendukung setiap rencana investasi namun tetap mengikuti mekanisme dan regulasi yang berlaku demi kelancaran dan kenyamanan kerja sama investasi.
"Jika ini terlaksana, ini menjadi investasi penanaman modal asing yang sangat besar di Indonesia," ujarnya.
Menurut dia semangat hilirisasi industri sering digaungkan pemerintah demi meraih pendapatan berlebih dari pemberian nilai tambah di produk industri dan menciptakan lapangan pekerjaan.
"Ini merupakan semangat hilirisasi, karena selama ini ketika timah ditambang, pasir kuarsanya tidak dimanfaatkan secara maksimal," pungkasnya
General Manager (GM) International Business Development Xinyi Group Cheng Gang mengatakan tertarik berinvestasi membangun pabrik pengolahan pasir kuarsa di wilayah Suge Kabupaten Belitung.
"Kedatangan kami untuk memastikan soal lahan serta jaminan pasokan tenaga listrik agar semua berjalan dengan baik," ujarnya.
Ia menambahkan Xinyi Glass Holdings Limited yang merupakan perusahaan swasta di Republik Rakyat Tiongkok bergerak di bidang produksi kaca float, kaca mobil, dan kaca konstruksi.
"Sebagai bukti keseriusan, kami akan datang ke Belitung pada 4 Desember mendatang, untuk memastikan lahan pembangunan pabrik dan ketersediaan listrik di daerah itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022