Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mulai menerapkan sistem nontunai dalam transaksi pembelian gas bersubsidi 3 kilogram, agar penyalurannya lebih tepat sasaran.
"Kita sudah mulai terapkan dan juga terus disosialisasikan kepada masyarakat," kata Kabag Perekonomian Sekretariat Pemkab Belitung Timur, Tri Astuti di Manggar, Rabu.
Pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap pendistribusian dan transaksi gas elpiji 3 kilogram di tingkat agen.
"Pemantauan terhadap agen dan pangkalan elpiji untuk kelancaran penggunaan kartu elpiji card dalam pembelian gas elpiji 3 kilogram bagi warga penerima manfaat," ujarnya.
Ia mengatakan, pemerintah melakukan transformasi kebijakan subsidi tersebut untuk menghindari salah sasaran, dimana dari yang semula dijual bebas menjadi transaksi nontunai ke kelompok masyarakat miskin dan usaha mikro sesuai data penerima subsidi.
"Sekarang semua membeli gas elpiji 3 kilogram menggunakan kartu Brizzi. Kartu ini bukan untuk mempersulit tapi untuk memudahkan masyarakat penerima manfaat bertransaksi mendapatkan gas tersebut dan masyarakat membelinya sesuai harga eceren tertinggi (HET),” ujar Tri.
Namun diakui Tri, bahwa belum semua kartu brizzi tersalurkan karena beberapa kendala di antaranya data ganda
"Contohnya di Desa Baru belum semua tersalurkan karena ada data ganda," ujarnya.
Terpantau pangkalan gas elpiji Asiu Manggar diserbu warga. Tampak ratusan warga rela antri membeli gas elpiji 3 kilogram.
Namun ada sejumlah warga yang belum bisa membeli gas elpiji 3 kilogram karena belum menerima kartu brizzi.
“Kami belum diberitahu beli gas pakai kartu hari ini, jadi saya tidak dapat gas sementara jual eceran di toko sudah tidak ada," ujar Yencit warga Desa Baru.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022