Bupati Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Burhanuddin masuk sebagai nominasi untuk peraih penghargaan Nirwasita Tantra tahun 2022.
"Satu hal yang menarik dan strategis di Kabupaten Belitung Timur adalah penanganan pasca tambang, mulai dari lubang bekas tambang, kualitas air, penggunaan lahan eks tambang hingga transformasi ekonomi," ketua tim penilai independen, Prof Hariadi di Manggar, Jumat.
Tim penilai independen untuk nominasi penghargaan Nirwasita Tantra terdiri atas enam orang yang langsung turun ke lapangan melakukan pengecekan terhadap lingkungan dan wawancara langsung dengan kepala daerah.
Nirwasita Tantra adalah penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diberikan kepada kepala daerah atas kepemimpinannya dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan dan/atau program kerja sesuai dengan prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan guna memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya.
"Yang menjadi prinsip sebenarnya adalah bagaimana penanganan isu strategis, karena setiap kabupaten/kota punya itu," ujarnya.
Menurut Hariadi yang menarik di Belitung Timur dilihat dari aspek lubang bekas tambang yang perlu rehabilitasi, kemudian juga aspek kaitannya dengan kualitas air.
"Bupati Belitung Timur Burhanuddin sendiri masuk level ketiga penilaian untuk kabupaten kecil di Indonesia," ujarnya.
Penasehat senior Menteri LHK ini menyarankan Kabupaten Belitung Timur segera melakukan transformasi ekonomi dari daerah yang mengandalkan tambang menjadi daerah yang mampu memanfatkan bekas tambang untuk daerah wisata, pertanian dan perkebunan hingga ekonomi kreatif.
"Kabupaten Belitung Timur harus segera melakukan suatu transformasi ekonomi ke arah pemanfaatan sumber daya alam yang lebih berkelanjutan," ujarnya.
Misalnya, kata dia, aspek wisatanya, ada kebun seperti sawit atau kehidupan sosial ekonomi masyarakat dari petambangan bijih timah menjadi pelaku wisata.
"Jadi intinya Nirwasita Tantra itu lebih melihat kemampuan kepemimpinan daerah dan kebijakan bupati terhadap lingkungan. Jangan sampai nanti begitu ganti bupati orientasi pembangunannya juga berubah dari yang sudah baik menjadi menurun,” demikian Hariadi, yang Guru Besar Institut Pertanian Bogor itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022